BAB 19

1274 Words
Happy reading♡ Setelah menjalani tugas sebagai seorang murid, kini tiba saatnya para murid untuk pulang kerumah masing-masing,Walaupun masih ada yang melanjutkan kegiatan ekskul di sekolah. Roxy berjalan santai dengan memakan permen dan ditemani dela sabahat barunya yang terlihat sibuk dengan sesuatu di tangannya. "Itu apaan?" Tanya roxy menaikkan sebelah alisnya ke arah dela yang masih sibuk dengan sesuatu di kedua tangannya. "........" Dela tidak menjawab pertanyaan roxy dan sibuk dengan apa yang ada di dalam tangannya, roxy menarik ikat rambut dela pelan, namun reaksi yang di berikan dela terlalu lebay bin alay. "Aww... sakit tauu" keluh dela yang merasakan tarikan di kepalanya lalu menghentikan jalannya sembari mengerucut sebal ke arah roxy dengan kedua tangan yang masih memegang erat benda di telapak tangannya. Roxy mencebik kesal " heh amadela, gue cuman narik ikat rambut lo pelan" "Itu apa?" Dengan menunjuk kedua tangan dela. "Hah? Apa yang apa?" Roxy memutar kedua bola matanya 'nih anak kek kebanyakan makan micin' . "Yang di dalam tangan lo, itu apa?" "Ohhh...hehehe " Pletakk... "Aww...tadi di tarik rambutnya, sekarang di jitak" "Kok lo gak berprikedelaan sih" lanjut dela memasang wajah ingin menangis. "Itu di tangan lo apaan suminahhh!!" "Oh permen karet" Roxy merasakan kedua kupingnya memanas mendengar jawaban dela yang ternyata hanya membuka bungkus permen karet, dan itupun tidak bisa dibuka juga. "Sini gue buka" lalu mengambil permen karet di tangan dela dan membuka bungkusnya lalu kemudian memakannya. "Kok lo makan sih" dela seperti ingin menangis beneran melihat sudah kedua kalinya permen yang ingin di bukanya dengan susah payah sedari tadi, raib di makan sahabat barunya. "OH JADI ELO, SI CUPU YANG SOK KECANTIKAN GODAIN PACAR ORANG" Sebuah teriakan menghentikan aksi drama yang ingin di lakukan dela dan roxy, mereka berdua menolehkan kepala dan melihat geng the angel yang berjalan mendekat. "Heh! Lo tuh gausah sok kecantikan deh " ucap liani sengit pada roxy , sedangkan yang di labrak memandang datar mereka bertiga. "Lo tuh gausah sok kecakepan deh bestie, cakep juga sahabat gue nih nihhh.." "Lo liat pakek mata kakik lo seorang shilla yang merupakan most wanted di sekolah ini" lanjut debora yang menilai roxy dari atas ke bawah dengan pandangan meremehkan. "Udah sih geyss, ini yang pacarnya raga gue apa kalian sih!" Sebal shilla melihat aksi sahabat aka kacungnya yang bersemangat untuk melabrak si cupu. "HEH GENG IBLIS! ENYAH DEH LO PADA, ANJIR GEDEK GUE LIAT MUKAK BADUT LO" teriak dela yang sedari tadi menahan kesabarannya karena lagi-lagi gagal membuka bungkus permen karetnya dan ditambah dengan kedatangan geng angel yang di gandrungi seantreo sekolah ini, 'WTF mereka lihat dari sudut menara eifel apa gimana? Muka kek badut gini malah dibilang paling cantik ' "UDAH DEH GAUSAH LO PADA LIATIN MUKAK GUE, LO BERTIGA PILIH PERGI ATAU GUE BANTAI" tambahnya yang masih dalam mode kesalnya. 3 menit kemudian mereka tetap diam-diaman walaupun sudah di suruh pergi dari sana, dela yang sudah kesal semakin bertambah kesal melihat shilla dan para kacungnya masih setia menghalangi jalan mereka. "SETAN LO SEMUA, DI SURUH PERGI GAK MUDENG-MUDENG! TULI APA GIMANA LO PADA!" sentaknya. Srett.... "Anjir, rambut membahana gueee!" Ucap liani dan debora secara bersamaan karena dela yang tiba-tiba menjambak rambut cetar membahana mereka berdua, liani dan debora berontak ingin dilepaskan jambakannya yang semakin terasa menyakitkan. Alih-alih mendengarkan permintaan mereka berdua, dela malah semakin menjadi dengan menancapkan kuku-kukunya yang lumayan tajam di kulit kepala mereka. "Aduh, kepala gue sakit" "Lepasin woyyy" " ini karna saran lo sih liani" " lo jugak ikutin gue g****k!" "Kapok lu berdua sama gue" "Rasain nih" "HIYAAAAA" Dan terjadilah aksi jambak-menjambak yang di d******i oleh dela seakan diberikan kekuatan terkuat ditambah kekesalannya mengingat kembali bungkus permen yang tidak bisa dibuka, membuat kekesalannya semakin memuncak dan menjambak rambut liani dan debora dengan semangat. Keadaan di sekolah itu sepi karena sudah melebihi jam pulang dan beberapa murid yang masih memiliki ekstrakulikuler, jadi tidak ada yang melihat acara jambak menjambak itu atau keesokan harinya akan viral berita tentang geng the angel yang melakukan aksi jambak-jambakan. Sementara itu shilla menghembuskan napasnya kasar melihat debora dan liani yang masih belum selesai dengan acara jambak-menjambak . "Lo ngerasa seneng deket pacar gue?" Sinis shilla melihat roxy yang tampak santai membuat balon dari permen karet yang dikunyahnya. "Oh atau lo emang gak malu?" "Kalau gue jadi lo sih, gue bakalan malu " "Sebab apa? Udah di tolak mentah-mentah trus berubah jadi cantik buat narik perhatian pacar gue" "Lo gak punya malu, berasa ini sekolah punya orang tua lo? Apa gimana? Mau gue sadarin? Butuh kaca?" "JAWABB!!" "PERINGATAN DARI GUE GAK CUKUP SAMA LO" cerca shilla panjang lebar dan memandang sinis roxy. "LOOOOO....." Roxy menahan sebelah tangan shilla yang ingin menamparnya dan memandang shilla dengan tatapan meremehkan. Roxy pov; "Ingin menamparku?" "Kenapa? Masalah buat lo" tanya shilla padaku, 'apa? Masalah buat gue, oh ya jelas dong' Aku terkekeh mendengar jawabannya " lo yang bukan siapa-siapa gue berani mau nampar gue?" Ku naikkan sebelah alisku memandangnya rendah. "Lo tadi nanyain gue kenapa gak punya malu?" Tanyaku padanya yang masih terdiam memandangku. "Gue gak ngerasa telanjang, jadi buat apa gue harus malu? Gue gak merasa bangga deketin pacar lo karna emang gue gak tertarik dengan pacar lo, kita beda level " Ucapku sembari menghempaskan sebelah tangannya dengan kasar, kulihat dia meringis kesakitan namun apa perduliku. Melihat shilla yang ingin membuka suaranya, aku melanjutkan kembali perkataanku. " gue berubah jadi cantik itu karna gue emang bosen pura-pura jadi culun, lagian orang-orang tau gue cantik tapi tertutupi dengan penampilan cupu gue" " dan apa tadi lo bilang? Gue ngerasa ini kayak sekolah gue? Gue gak nyadar diri?" "Hellow bestii, ini emang sekolah punya orang tua gue! Lo yang gak sadar diri, berlagak seolah pemilik sekolah ini" "Padahal cuman anak donatur hahaha" Aku tertawa mengejek ke arahnya yang kelihatan sekali menahan kesal 'rasain lo, gue di lawan' "Gue bisa minta orang tua gue buat narik kembali saham yang dia tanam di sekolah ini" Ancamnya dengan menunjukku, dan kemudian tersenyum mengejek. " orang tua lo bakal ketakutan dan kelimpungan buat nyarik saham yang mau berinvestasi di sekolah ini" Lanjutnya. Aku tertawa terbahak-bahak mendengarnya, apa tadi dia bilang? Takut? Hell bahkan dia pun bisa di depak sekarang juga jika aku ingin. " shilla....shilla.... " "Lo yang masih mikirin seputaran percintaan tau apa sih?" Ucapku dengan tenang karena tidak ingin terjebak bersama emosi. " walaupun orang tua lo narik sahamnya kembali, bakal banyak yang mau berinvestasi di sekolah ini.karna apa?ya lo liat sendiri kan sekolah gue melahirkan murid-murid yang berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik, dalam negeri maupun luar negeri" "Lo sih gak banyak-banyak belajar sama bokap lo, taunya pacaran mulu hahaha" ucapku yang ku yakini membuatnya sakit hati, dari mana aku tahu? Itu terlihat dari wajahnya yang memerah menahan amarah. " jadi kalau mau labrak gue karna masalah gue yang deketin pacar lo, sorry say gue gak ada waktu buat mikirin masalah rumit kayak gituan" " bye butol" ku tepuk pelan bahunya dan melenggang pergi dari sana, diikutin dengan amadela sang dayang setiaku. Ku lirik amadela yang mengunyah permen karetnya dengan penampilan yang masih rapi berbeda dengan kedua kacung shilla yang tampak sangat berantakan, 'gak salah emang gue dapet dayang plus prajurit setia haha' Roxy pov end; Shilla memandang marah kepergian roxy dan menghentakkan kakinya kesal menuju mobilnya untuk segera pulang, tidak memperdulikan keadaan kedua sahabatnya yang mengenaskan. haii gaiss terimakasih udah baca cerita absurd author wkwk, btw thanks for 1k pembaca ceritaku. jangan bosan untuk baca terus. thanks for the supports dan langganan cerita aku, jangan pernah bosan baca cerita ku ya gess karna akan ada beberapa konflik di chapter-chapter selanjutnya. don't forget to vote my story dan langganan terus agar tidak kelewatan pemberitahuannya. sekali lagi thankyou gaiss, ♡♡ bye bye♡
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD