BAYI MUNGIL ITU BIMA

945 Words
"Bu sakit bu... " rintih Kania sewaktu akan melahirkan anaknya "Sabar ya nak.. ibu disini sayang... istighfar nak.. buat dzikir aja ya" Kania mengangguk berusaha menahan sakit yang teramat sangat. baru pembukaan 8. tinggal 2 lagi pembukaan akan sempurna. Kania terus berdzikir menyebut namaNya. semua dosa-dosa yang pernah dia lakukan berkeliaran di otaknya. masa depannya hancur karena laki-laki itu. FLASHBACK ON Sejak kejadian itu, Kania menutup diri. Ayah ibunya shock dengan keadaan yang menimpa anaknya. bagaimana bisa anak yang mereka banggakan bahkan tinggal selangkah lagi cita-citanya akan tercapai. beasiswa sudah didepan mata hilang begitu saja. Saat itu Ayahnya marah besar. hampir saja Kania diusir dari rumah. Tapi ibunya yang membujuk ayahnya agar Kania tetap di rumah. "jangan usir Kania Pak, dia mau tinggal dimana?dia membawa janin dalam kandungannya. bagaimana kalau terjadi apa-apa dengan Kania?" Ayahnya yang biasanya selalu kuat menghadapi masalah kali ini meneteskan airmata. beliau sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya. Kania tidak mengatakan siapa yang menghamilinya. dia hanya bilang dia diperkosa teman satu sekolahnya. bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan, tidak punya daya upaya untuk melaporkan tindakan itu pada yang berwajib. mereka yang minim pengetahuan akan hukum merasa takut kalau harus berhadapan dengan hukum. "Baiklah Bu, kita rawat Kania dan kandungannya dengan baik. bapak akan melindungi kalian kalau ada yang mencemooh Kania". "ini bukan salah Kania Pak. dia hanya korban" ibunya Kania Bu Ningsih tak kuasa menahan airmatanya. "Kalau bisa ibu desak dia untuk mengatakan siapa yang menghamilinya". "iya Pak, ibu akan berusaha membujuknya." "mulai besok kita pulang ke Bandung bu. Dsini akan banyak orang yang menghina Kania." "iya Pak" *** "Kania, bisa kamu ceritakan pada ibu nak, siapa orang yang melakukannya padamu?" Bu Ningsih berusaha membujuk. "Kania tidak bisa menceritakan bu.Kania tidak sudi dinikahi orang seperti dia. dia sudah menghancurkan masa depan Kania buk" Kania menangis histeris saat mengingat kejadian itu. "sudah jangan menangis lagi nak. kita besok pulang ke rumah nenek di bandung ya nak. kita akan memulai hidup baru disana" Bu ningsih membawa Kania dalam pelukannya. Keeseokan harinya kania dan keluarganya pindah ke bandung. ayahnya yang hanya penjual buah di Jakarta, tidak sulit untuk meninggalkan pekerjaannya itu. Dia hanya ingin Kania bahagia dan tidak tertekan selama masa kehamilannya. FLASHBACK OFF Bidan yang menangani persalinan Kania telah datang. beliau memeriksa, ternyata sudah pembukaan 10. Kania dibimbing untuk mengejan. hingga satu jam lamanya akhirnya bayi laki-laki tampan itu lahir dengan selamat. tangis bayi menggema diruang bersalin. Kania didampingi ibunya,berulang kali bu Ningsih mengucap syukur karena anak dan cucunya bisa lahir dengan selamat.Bidan meletakkan bayi mungil itu didada Kania. dia menitikkan airmata. kala melihat bayi yang masih merah itu ada di dadanya. tak menyangka bahwa kini dia sudah menjadi ibu. Dia berjanji akan merawat anaknya dengan baik. anak yang kemudian diberi nama Abimanyu Gilang Pratama. Setelah sehari semalam di klinik, Akhirnya Kania pulang membawa Bima. iya anak Kania akan dipanggil dengan nama Bima. tetangga-tetangga mereka awalnya tidak mau merenima kehadiran Kania yang hamil di luar nikah.tapi lama kelamaan mereka bisa mengerti kalau Kania adalah korban. Pak Kades menjelaskan kalo saja hal itu menimpa anak mereka bagaimana?akhirnya mereka yang tadinya menghina,memaki perlahan mulai bisa menerima dan malah iba pada Kania. Setelah Kania pulang ke rumah, para tetangga sudah menunggu di rumah mereka. rumah dibersihkan dan ditata untuk menyambut kehadiran bayi Kania. Pak Kades menyarankan pada Kania, kalau anaknya sebaiknya dimasukkan dalam Kartu keluarga milik orangtua kania. dan disitu nanti status anak Kania akan menjadi Anak Bu Ningsih dan Pak Bandi.dan segera dibuatkan akte kelahiran. Kania hanya menurut saja semua dilakukan agar kelak anaknya akan lebih mudah untuk mengenyam pendidikan. walau dia merasa sedih karena hitam diatas putih, namanya tidak dituliskan sebagai ibu dari bima,melainkan kakaknya. Setahun kemudian Kania melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.yaitu jurusan bimbingan dan konseling. dia kuliah sambil kerja. kerja apa saja mulai dari jualan baju milik tetangganya,penjaga toko dan lain-lain pernah dia kerjakan. semua demi anak semata warnanya Bima. Empat tahun kemudian Setelah lulus kuliah dia mencoba mengajar di SD dekat rumahnya. pekerjaan sebagai guru honorer tidak banyak. hanya cukup untuk membeli susunya Bima saja. Akhirnya setelah pulang mengajar dia harus kerja lagi di sebuah bimbel. hasilnya lumayan untuk tabungan jika sewaktu waktu Bima membutuhkan biaya untuk sekolah. ********** Tiga tahun kemudian. "buk ibuk...Alhamdulillah buk" Kania berlari-lari memanggil ibunya. "Ada apa nak?" "Bima mana buk?" Kania tersenyum bahagia setelah tadi dia mengecek namanya ada di daftar PNS yang diterima. "Ada apa Kania? ibu jadi penasaran" "Kania keterima buk" "keterima apa nak?" "Kania keterima jadi PNS bu." "Alhamdulillah" bu Ningsih langsung sujud syukur. "Selamat ya nak.kamu nanti ditempatkan dimana nak?" setelah ibunya tanya seperti itu, spontan Kania sedikit murung. pasalnya dia akan ditempatkan di Jakarta. Apa dia mampu untuk kembali ke kota itu setelah sekian lama dia melupakan kejadian buruk di kota metropolitan itu. "nak, kamu kenapa?" "Ah nggak bu. Kania ditempatkan di Jakarta bu" Kania sedikit lesu saat mengucapkan itu. Semoga saja laki-laki itu sudah tidak lagi dijakarta. jakarta kan luas mana mungkin bisa ketemu dia. Kania mencoba menghibur dirinya. "mama... " bima sekarang sudah kelas 3SD, dia tumbuh menjadi anak yang tampan dan pintar. "Nak, mungkin 2 bulan lagi kita akan pindah ke Jakarta.ibu udah keterima jadi PNS nak.ibu nanti akan jadi guru disana" iya selama ini Kania juga mengajar di desanya sebagai guru SD.hanya kali ini penempatannya diSMA. "masalah lamaran anaknya Pak Kades gimana nak?kamu belum menjawabnya. "nanti Kania akan menjawabnya bu. Kania sudah yakin mau menjawab apa sekarang." " Ya sudah semoga keputusanmu tidak salah ya nak.Ibu selalu berdoa yang terbaik buat kamu" "terimakasih ya bu selalu ada buat Kania. selalu berada di samping Kania saat Kania terpuruk." "itulah orangtua nak. sebesar apapun. anak bersalah.sebagai orangtua kita akan selalu berusaha yang terbaik buat anak". ******"
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD