Kanaya terbangun di sebuah kamar yang mewah dan juga luas. Hal yang pertama kali ia lihat adalah gorden yang menutupi jendela kamar. Ia mengerjab-mengerjabkan matanya untuk memperjelas penglihatan nya. Lalu menoleh ke segala arah. Ia menatap sekeliling yang tidak tampak asing. Lalu mengingat dimana ia berada. Setelah itu baru ia menghela napas berat. Tok Tok Tok Cklek. Pintu kamarnya di buka dari luar. Seorang wanita paruh baya melangkah masuk dengan membawa sebuah nampan berisi sarapan. Kanaya menatap nya dengan canggung. "Sudah bangun sayang?. Gimana tidurnya?". Ujar beliau dengan nada lembut dan ramah. "Baik Ma". Jawab Kanaya mencoba bangun dari tidurnya. Ibu Lani. Mamanya Kanaya tersenyum lembut khas ke ibu-an. Wanita itu menatap sang putri dengan tatapan yang penuh rindu. Ma

