Loka mengulum bibirnya dalam. Pertanyaan Dharma membuatnya langsung mati kutu. Dia merutuk di dalam hati mengapa pria tampan sepertinya memiliki intuisi setajam itu. Mengagumkan, tetapi justru membahayakan posisi Loka saat ini. Dan juga, sepertinya Dharma tidak bisa dialihkan begitu saja. Loka harus segera mencari jawaban yang sesuai agar pria itu tidak menaruh kecurigaan lagi padanya. Namun, dia tidak bisa menceritakan identitas aslinya sekarang, mungkin saja Dharma tidak percaya dan justru menangkapnya sebagai mata-mata yang berusaha masuk ke dalam istana. “Tujuanku?” Loka menggulirkan matanya ke kanan dan ke kiri, berusaha untuk mencari alasan yang pas. “Aku ingin mengetahui apakah—” “Sebaiknya anda tidak berbohong tentang ini, Putri.” Hiik! Loka langsung menutup bibirnya rapat-rapat