Empat puluh menit berselang sejak Zayn menghubungi Kakeknya. Lelaki itu meminta Vernon untuk menggantikannya menjaga Irene selagi dia dan Albert menghadiri persidangan. Di sana memang sudah ada Bryan ditemani dua orang rekannya, juga ada suster yang menjaga Irene selama dua puluh empat jam, tapi tetap saja Zayn merasa tak tenang. Senyuman pun membingkai wajah rupawan Zayn saat melihat lelaki tua itu datang. Tongkat kebesarannya yang sudah seperti teman setia itu terdengar mengetuk-ngetuk lantai. "Sesenang itu kau melihatku," canda Vernon saat melihat cucunya terus mengulum senyum. "Tidak juga," tampik Zayn. "Lalu?" "Aku dan Albert baru saja membuat perjanjian." "Soal apa?" "Kita sepakat untuk berkompetisi, tunggu Al! Nanti begitu istriku bangun, kita bisa langsung memulainya." "Kak

