Lupa pada Adelia

1188 Words

Namun, sudah lebih satu jam sejak Indah keluar dari kamar Hanna, tetapi Yusuf tak jua kembali, dan hal itu membuatnya mulai gelisah. Dipandangi layar ponsel di tangan. Layar yang dalam sekejap mati lantaran tak mendapat sentuhan dari tangannya untuk waktu yang cukup lama. "Haruskah aku memanggilnya?" Wanita itu mengucap ragu. "Bagaimana kalau dia terjebak omongan dan berdebat dengan Mas Zidan, hingga tak kembali ke sini?" pikirnya kemudian. Zidan mungkin tipe kakak yang baik dan pengertian, terkadang. Tapi dia juga sangat usil padanya. Dulu saja, pernah suatu waktu, dia yang sudah mepet jam berangkat ke Pesantren, malah tasnya disembunyikan, hingga Hanna kalang kabut sebelum pergi. "Ah, Mas Zidan ini, kenapa tak pengertian sekali." Hanna mendesah. Tak lama terdengar suara salam pintu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD