"Katanya itu barang seserahan mau dikembalikan besok, mana, sampe detik ini belum dateng," ujar Bu Sumarni. Dengan cekatan tangannya menyajikan secangkir kopi hitam, asapnya masih mengepul menguarkan aroma yang menggelitik indra penciuman. "Terus itu Abah, amplop sama emas kemarin mana? Bukannya kemarin sudah dia balikin? Sini biar Ambu yang simpen." Bu Sumarni terus nyerocos, suaminya hanya membalas dengan anggukan, tanpa mengalihkan fokusnya pada percakapan w******p di gawainya. "Si Abah mah, Abah!" hardik Bu Sumarni Kesal. "Ambu ngomong apa, sih? Masa barang yang sudah dikasih harus diminta lagi, pabalik letah geura." "Abah, kan si Aa ditolak. Minta lagi saja barang-barang itu buat melamar gadis lain. Enak saja, lamarannya ditolak ari barangna diambil." Perempuan tua itu terlihat sa

