Dia memperhatikan seekor semut yang tiba-tiba merayap di kaki telanjangnya. Padahal sejak tadi ia tidak melihat sekumpulan semut yang biasanya selalu terlihat bersama-sama. Ia membiarkan semut itu terus merayap di kakinya, berharap ia akan segera tersadar bahwa tempat ini bukan tempat yang tepat untuk berkelana, ini tempat yang akan membahayakan hidupnya. Katanya semut memiliki insting yang sangat tajam kan? Tapi semut itu sama sekali tidak peduli, bahkan dengan penuh percaya diri dan dengan sombongnya dia terus mendekat, mendekati akhir hidupnya. Tentu saja ia tidak suka, dengan cepat ia memperingatkan kepada si semut untuk segera pergi, bagaimana bisa seekor semut kecil yang lemah dan rapuh ini bisa begitu sombongnya memisahkan diri dari rombongannya dan berjalan sendiri ke ara

