Suasana kantor kembali menyibukkan Fiola seperti biasa.
Tengah ia memeriksa permintaan barang dari para customer, pintunya terbuka secara kasar.
Wajahnya menoleh cepat, dan mendapati salah satu karyawannya terengah-engah seperti habis berlari.
"Maaf bu, saya menganggu." Agam dengan cepat duduk di depan Fiola, berbatas meja.
"Ada apa?" Fiola jelas heran, tidak biasanya Agam seperti ini, kecuali ada yang gawat.
"Salah satu distributor kita sepertinya bangkrut."
"Hah, apa? Siapa?"
Benar feeling nya berarti.
"Baru Jaya, pemiliknya Pak Han."
"Lho bukannya dia bagus punya?" Fiola terkejut, karena orang yang disebutkan Agam sudah lama menjadi customer mereka.
Dan pengambilan barang pun selalu dalam jumlah banyak.
"Ya, sebelum Pak Han selingkuh." Agam mengangguk.
"Maksudnya?" Fiola bah
