PART 45 - LUNCH BARENG.

2057 Words

Ruang kantor Fiola ini biasa di setel dengan suhu normal. Karena Fiola tidak begitu suka dengan ruangan yang terlalu dingin. Yang terpenting dia tidak kepanasan di dalam ruangan, itu sudah cukup. Tapi, sepertinya hari ini ia menyesali karena memasang suhu normal. Baru beberapa menit mendapat tamu yang bernama Zayn, tiba-tiba rasa panas menerpa wajahnya. Fiola mengerjap. Sejak tadi belum ada pembicaraan lagi di antara keduanya. Dia wanita kan? Menunggu lelaki bicara duluan, masa harus dia yang inisiatif sih? Astaga Fiola, biasa juga kamu cerewet, kenapa mendadak jaim gini? Gimana gak bingung coba, lelaki di depannya ini masih saja memandangnya seolah ia sebuah lukisan di ruang pameran. "Ada yang bisa aku bantu?" Akhirnya keluar juga suara Fiola. Sudah lima menit berlalu, tapi Zayn seo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD