Hari itu akhirnya tiba

1217 Words
    Ani tidak tahu sampai kapan ia akan terus menyembunyikan keadaan dirinya yang sedang mengandung sementara Desta seperti tidak merasa bersalah. Desta memang baru sekali melakukan hubungan intim dengannya, tetapi benihnya sudah tumbuh subur di rahim Ani, seorang gadis yang berasal dari kampung yang menganggap seorang wanita yang hamil tanpa seorang suami adalah sebuah aib dan tidak pantas tinggal di kampung mereka.     Sejak pagi Ani terlihat murung, ia sama sekali tidak bersemangat bekerja hingga beberapa kali mendapat teguran ibu nya Desta. Nyonya besar dari keluarga Ameswara Braga adalah seorang wanita berdarah biru yang selalu mengangkat dagunya tinggi-tinggi dan tidak pernah memandang orang-orang yang berada di strata bawah, Kenyataan bahwa ia beberapa kali menegur Ani membuat kedua istri Desta heran.     “Tidak biasanya ibu menegur pelayan?” bisik Della istri pertama Desta pada Tasya yang merupakan istri kedua Desta yang kebetulan datang berkunjung karena mertuanya datang ke rumah induk.     “Aku juga tidak tahu Kak. Apa mungkin ibu tidak percaya pada kita?” balas Tasya masih dengan berbisik juga.     “Kalian, bicara langsung pada ibu jangan bisa-nya berbisik dan bergunjing saja!” tegur Alina Ameswara Braga.     Ragu-ragu, Della berbicara pada ibu mertuanya sementara dari ruangan lain Aryo yang merupakan ayah mertuanya berjalan beriringan bersama dengan Desta, suaminya.     “Kenapa ragu? Cepat katakan sebelum ibu habis kesabaran,” perintah Alina ketus.     “Kalau saya boleh bertanya, apa yang menyebabkan ibu menegur Ani?” tanya Della tanpa berani menatap mata ibu mertuanya langsung.     “Kalian bertanya pada ibu kenapa menegur perempuan itu? Apa mata kalian berdua sudah buta sehingga tidak melihatnya?” tanya Alina dengan suaranya yang mulai terdengar kencang.     “Maksud ibu?” Tasya ikut bertanya karena seperti Della ia juga tidak mengerti.     Alina menggelengkan kepalanya. Benar seperti yang dia dengar selama ini kalau kedua menantunya adalah wanita yang tidak pernah menaruh perhatian pada rumah tangganya khususnya pada suaminya sendiri dan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berbelanja di luar negeri.     “Apa kalian tidak melihat kalau pelayan perempuan itu sedang hamil? Apa kalian tahu siapa yang sudah menghamilinya? Kalian harus mencari tahu karena ibu tidak mau mendengar di rumah ini ada wanita hamil tanpa suami. Mengerti!”     “Apa? Ani hamil? Tapi dengan siapa?” tanya Della dan Tasya berbarengan.     “Cepat panggil pelayan itu kesini. Aku tidak ingin semuanya menjadi tidak jelas. Seorang pelayan di keluarga Braga hamil tanpa suami adalah tindakan yang sangat memalukan dan mencoreng nama keluarga besar Braga.”     Suara dingin dan tajam yang berasal dari Tuan besar Aryo Ameswara Braga membuat ketiga wanita yang sedang berbincang terkejut.     Aryo menatap putranya yang berdiri mematung di sampingnya. Keningnya berkerut karena berpikir sesuatu yang sama sekali tidak ia harapkan terjadi di keluarganyanya.     Pelayan perempuan yang masih sangat muda berjalan masuk di dampingi oleh pelayan yang sudah sangat lama mengabdi di keluarganya berjalan memasuki ruangan dimana mereka semua berkumpul dan menunggunya.     “Kau tahu apa kesalahanmu?” suara dingin Aryo membuat Ani tidak berani mengangkat kepalanya selain mengangguk.     Ani sudah dapat menuduganya dan tidak akan berusaha menutupinya. Sejak nyonya besar selalu memberikan teguran, di dalam hatinya Ani sudah menebak kalau mata tua-nya sudah mengetahui kalau ia sudah berbadan dua.     “Jadi sekarang kau sebutkan siapa dia!” perintah Aryo.     “Saya…saya minta maaf Tuan. Bukan maksud saya membuat malu keluarga ini. Tapi ayah dari bayi yang saya kandung adalah Tuan Desta.”     Suara lirih yang nyaris tidak terdengar membuat mereka yang berada di ruangan melengak dengan mata tidak percaya. Ani hampil oleh Desta? Apakah Desta sudah kekurangan perempuan berkelas hingga seorang pelayan harus dipaksa melayaninya?     “Kau…kau pikir siapa dirimu? Kau hanya pelayan yang tidak berpendidikan. Jangan pernah bermimpi untuk menjadi bagian dari keluarga kami,” suara tinggi Della memecah keheningan yang sempat timbul ketika Ani menjawab pertanyaan Aryo.     “Bagaimana bisa? Kau menggoda majikanmu sendiri?” tanya Alina dingin.     “Tidak Nyonya besar. Saya tidak mungkin berani melakukannya,” kata Ani menggelengkan kepalanya dengan cepat.     “Aku tidak percaya di balik sikap lugu yang kau miliki ternyata kau adalah w************n!” suara Tasya ikut menimpali.     “Kami adalah keluarga terhormat dan tidak akan membiarkan keturunan kami tercemar oleh darah rendahan kalian. Aku yakin ada obat yang bisa menghancurkan janin yang ada di dalam kandunganmu,” ucap Aryo mengejutkan. Bukan saja mengejutkan Ani tetapi juga mengejutkan Desta yang sejak tadi hanya diam.     “Tidak Tuan. Saya mohon biarkan dia hidup. Saya tidak akan melakukan apa yang tuan perintahkan,” jawab Ani berani.     “Kau menentangku!”     “Saya tidak berani menentang Tuan. Selama ini saya hidup sebatang kara. Dengan adanya anak ini, saya berharap bisa menjaga dan merawatnya hingga besar,” kata Ani dengan suara memohon.     “Dan berharap keturunan kami menjadi w************n sepertimu?” suara Aryo kembali terdengar.     “Desta, kami belum bertanya padamu. Apakah kau mengakui kalau bayi yang dikandung pelayan ini adalah benihmu?” tanya Alina pada Desta yang sejak tadi hanya diam mendengarkan semua percakapan yang terjadi di ruang keluarga.     “Kalau dia tidak pernah bersama dengan pria lain setelah aku menidurinya, maka janin yang ada di dalam kandungannya adalah anakku,” sahut Desta berjalan menghampiri Ani yang duduk bersimpuh di lantai.     “Apa kau berpikir dengan mengandung anakku, posisimu akan naik? Kau salah karena aku tidak akan pernah menikahimu. Kau ingin anak itu tetap berada di dalam kandunganmu, maka kau harus siap bahwa hidupmu tidak akan mudah,” ancam Desta.     “Saya tidak pernah berpikir untuk melakukannya Tuan. Tapi mengetahui kalau saya mengandung, tentu saja saya sangat bahagia,” jawab Ani masih tidak berani menatap ke depan.     “Kau tentu saja sangat bahagia, tapi kau tidak berpikir kalau kejadian ini sangat memalukan bagi kami. Aku ingin kau segera menggugurkan kandunganmu. Seperti yang dikatakan oleh Tuan besar, pasti ada cara untuk itu,” ucap Alina dengan suara mendesis.     “Maafkan saya Nyonya, saya tidak bermaksud membuat keluarga Tuan dan Nyonya malu. Saya bersumpah. Ijinkan saya untuk memelihara anak saya,” ucap Ani bersujud.      “Membiarkanmu tetap mengandung sama artinya dengan membiarkan seorang keturunan Braga menjadi anak haram,” bentak Aryo tajam.     “Mohon ampun Tuan. Mohon ijinkan Ani tetap mengandung. Dia hidup sebatang kara selama ini. Semoga dengan adanya anak, hidupnya tidak sendiri lagi,” ucap Marni ikut bersujud memohon pada keluarga Ameswara Braga.     “Marni. Kami sangat berterima kasih karena kau sudah bekerja di sini sejak lama. Tapi kami tidak akan membiarkan cucuku lahir sebagai anak haram,” tegur Alina.     “Maafkan saya Nyonya. Bukan maksud saya berkata lancing. Saya sudah pernah mendengar bahwa ada yang namanya pernikahan siri. Mengapa Tuan Desta tidak melakukannya dengan Ani.”     “Apa!!! Kau menyarankan Desta menikahi seorang pembantu rendahan? Kau sudah membuatku kecewa Marni.”     Bentakan Aryo membuat Marni dan semua yang ada di ruangan tidak berani bersuara, tetapi Marni tidak akan membiarkan Ani kehilangan bayinya. Ia harus berusaha demi Ani. Seorang gadis yatim piatu yang dibawanya bekerja dari kampung. Semua yang terjadi bukan kesalahan Ani, dia hanyalah korban dari nafsu binatang dari majikannya yaitu Desta Ameswara Braga.     Setelah berkali-kali memohon dengan pertimbangan bahwa semuanya akan berakibat pada hukum, “Aku mengijinkan Desta menikahi Ani sekarang dan bukan nanti setelah anak itu lahir.”     “Tapi Tuan….”     “Jangan membuatku membatalkan kebaikanku Marni,” tegur Aryo menyela ucapan Marni.     Setelah Aryo setuju dan akan memanggil seorang penghulu, Ani dan Marni kembali ke kamarnya yang berada di belakang rumah.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD