20. Menangis saja sepuasmu!

1083 Words

Air mata menutupi pandangan mata Naura saat pria berjas dokter itu membersihkan lututnya dengan cairan kecoklatan yang sedikit terasa perih. “Aku tidak menangis, hanya saja lukanya terasa perih!” dalih Naura saat ia mendapat sebuah tatapan dari pria tersebut. “Iya, iya, aku dokter yang kasar sampai membuat pasienku menangis.” Pria itu menatap kembali Nuara yang masih bersungut-sungut, menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. “Menangis saja kalau sakit, siapa suruh mau di obati malah kabur.” “Kamu juga pasien! Biar seperti ini, kamu baru saja mengalami kecelakaan yang nyaris saja merenggut nyawamu!” Omelan pria itu tiada henti memekakkan telinga Naura, meski begitu, Naura cukup bersyukur atas izin dari pria itu untuk mempersilakan Naura menangis dengan alasan sepel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD