Bab 1

1573 Words
Siang yang cukup terik. Matahari tengah giat-giatnya memancarkan sinarnya ke bumi. Hawa panas terasa menusuk kulit. Banyak orang yang memutuskan untuk mendinginkan hawa panas dengan membeli penyegar tenggorokkan. Bahkan hingga kebablasan dengan duduk di café hingga berjam-jam. Seperti dua orang gadis yang duduk di salah satu sudut café. Mereka baru saja lulus dari sekolah menengah atas sedang menikmati minuman dan beberapa cemilan. Mereka juga bertukar gosip yang mereka dapatkan dari beberapa temannya yang kebetulan dari sekolah lain. “Hm, habis lulus gini rencana kuliah pasti” ucap salah satu dari mereka dengan malas “Yah, bener. Nyokap udah nyuruh daftar kuliah kemarin” “Sama, bahkan suruh masuk Hukum biar bisa nerusin firma hukum bokap” Dengusan malas terdengar dari mereka berdua. Sambil menidurkan kepala mereka di meja. “Gue ada rencana pengen nikah aja deh, Lyr” celetuk Ve “Dih!!? Nikah sama siapa lagi, Ve” heran Lyr “Gak tau, jomblo gini lagi” keluh Ve “Dasar!!?” dengus Lyr “Yah gimana dong, kemaren lihat kakak sepupu gue nikah terus punya anak kok gue jadi pengen juga” ujar Ve “Lah!? Terus calonnya emang udah ada?” Tanya Lyr sambil menaikkan sebelah alisnya “Belum sih” jawab Ve lesu “Kuliah aja sih dulu, gue udah daftar tau” ucap Lyr Sontak Ve mengangkat kepalanya, kaget. Mengerucutkan bibirnya. “Busett, gak ngajak-ngajak loe Lyr” protes Ve kesal “Udah ngajak ya, loe yang katanya mager kan kemaren” jawabnya sambil menyeruput minumannya santai “Hufft!? Habis berantem sama nyokap masalah kuliah, jadi agak sensi dan males deh” terang Ve Tidak ada jawaban dari Lyr. Ve pun mengedarkan matanya menelusuri sekitar Tidak sengaja matanya melihat seorang berjas Armani sedang berdiri di depan kasir. Terlihat sedikit ada jambang dan terlihat tampan menurut Ve. Brakkk… “Heh!? Apaan sih loe. Jadi dilihatin kan kita” cerca Lyr merasa malu dan kaget “Gue udah tau mau nikah sama siapa” pekik Ve semangat sambil mengepalkan tangannya Lyr yang mendengar perkataan Ve kaget, dan mengangkat alisnya. “HE!!? Saodah yang beneran aja loe, sama siapa?” Tanya Lyr penasaran “Ada deh!!? Udah ayo balik bantuin daftar kuliah gue” kilah Ve sambil berdiri dari duduknya Lyr yang masih duduk hanya geleng-geleng kepala bingung. “Makan apaan si tuh bocah, perasaan tadi cuman ngemil doang dah?” gumam Lyr sambil berdiri dan menyusul Ve keluar dari cafe -- Di depan meja order, seorang laki-laki dengan seorang gadis kecil muda tengah menunggu pesanan mereka. Sesekali laki-laki tersebut bercanda dengan si gadis kecil, tawa keduanya terdengar menyenangkan. Bahkan pegawai kasir pun ikut tertawa, tidak berapa lama pesanan mereka siap. “Atas nama Nasha” panggil mbak-mbak di belakang meja kasir “Caya onti” jawab suara lucu Mbak-mbak kasir tersebut hanya mesem mendengar jawaban cadel khas anak kecil. “Maacih onti” kata Nasha “Sama-sama” jawab mbak kasir dengan senyumnya Si laki-laki merasa lucu dengan Nasha, dan mengusap rambut Nasha pelan. “Daddy NO. ambut Ash nti ucak” gerutu Nasha sambil membenahi rambutnya dengan tangan kecilnya Tawa renyah terdengar dari laki-laki yang di pangil Daddy oleh Nasha. Sekejap mbak-mbak kasir terpesona oleh tawa dari si laki-laki. Sebenarnya sejak si laki-laki datang dan memesan ia sudah terbius oleh pahatan Tuhan pada wajah makhluk-Nya. “Sorry baby, Daddy minta maaf” “Dimaapkan Dad” jawab lucu Nasha dengan meminum minumannya dari sedotan “Terimakasih mbak, kami permisi” ucapnya sambil tersenyum Tidak ada jawaban, si mbak-mbak masih terpesona dengan si laki-laki, hanya mengangguk dengan mulut terbuka. -- Seseorang tengah duduk terfokus dengan kertas-kertas laporan medis pasiennya. Beberapa sudah ia rujuk untuk penanganan lanjutan. Sesekali jemarinya mencoret dan bergumam lirih. Dering ponsel pintarnya berdering di dekat tempat alat tulisnya. Atensinya berubah pada ponselnya, melihat sekilas dan membiarkannya. Tidak lama dering ponselnya kembali berdering. Lalu, tidak lama tanda pesan masuk setelahnya. Dia melirik sekilas nama yang sama. Dia menghembuskan napas lelah. Tidak lama terdengar bunyi pintu di buka. Dia sudah bisa menebak siapa yang datang. Jadi dia hanya bersikap santai dan menekuri laporan pasiennya. “Huh!! Adek durhaka lu, dari tadi di telpon gak diangkat sms gak dibales. Emang ya” kesalnya “Duh kak udah sih, langsung aja ada apa?” tanyanya langsung “Dih!!? Gak sabaran lu. Di suruh Bunda pulang, lu udah dua hari ngedekem di sini” omel kakaknya “Iya nanti pulang kok” jawabnya masih dengan meneliti kertas-kertas di mejanya “Ayoo buruan ishh” ucapnya tidak sabaran hingga menarik lengan sang adik Wira hanya bisa pasrah di seret lengannya oleh sang kakak. Saat akan membuka pintu, ia di dahului oleh seseorang yang juga membuka pintu dari luar. “Wira, lu di panggil Prof ke ruangannya sekarang” ujarnya Wira merasakan tangan kakaknya yang berada dilengannya sedikit mengendur. Wajah kakaknya menegang. “Iya Bang, bentar ya” jawab Wira Dan yang di panggil ‘Bang’ oleh Wira segera berlalu pergi. Tanpa membuang kesempatan Wira segera melangkahkan kakinya keluar ruangan. “He!!? Narendra Wira Satya balik gak lu” gelegar teriakan kakaknya Dari luar Wira hanya terkekeh pelan. Di ujung lorong Bian –yang tadi memanggilnya untuk menemui Prof - seperti tengah menunggu Wira lewat. “Wira” panggilnya “Eh kenapa Bang?” Tanya Sakti begitu ia di dekat Bian Sedangkan yang di tanya hanya diam, seperti menimang pertanyaan yang akan ia tanyakan atau tidak “Oh tidak jadi, kau di tunggu Prof sekarang” ujarnya akhirnya Wira tersenyum tipis seakan bisa menebak apa yang sedang dipikirkan kakak seniornya ini. “Ngobrolin baik-baik sana Bang, sebelum terlambat” ucap Wira sebelum meninggalkan Bian menuju ruangan Prof.-nya -- Butik De’D berdiri di sebuah rumah toko tengah kota. Sebuah sepeda motor putih berhenti di depannya. “Pelan aja dong Lyr bawa motornya” keluh Ve ketika turun dari motor Lyr “Tadi suruh ngebut, di bawa ngebut protes. Nyetir sendiri aja sono” kesal Lyr sambil berjalan menuju pintu masuk butik meninggalkan Ve yang membenarkan rambutnya yang berantakan “Tungguin dong Lyr!!” teriak Ve Lyr hanya menghela napas. Namun, tetap berjalan tanpa mengindahkan teriakan Ve Kliingg… Suara lonceng tanda ada yang memasuki butik. Mbak Sarah yang ada di meja kasir menengok kea rah pintu masuk “Eh kamu Lyr, mbak kira siapa” ucap Sarah ketika Lyr berjalan mendekati meja kasir “Tante Gia ada gak mbak?” Tanya Lyr “Lagi keluar deh Lyr, baru aja mungkin nanti agak siangan balik” jawab Sarah “Eh Ve kesini sama Lyr?” Tanya Sarah yang melihat Ve berjalan mendekati mereka “Iya mbak, sama siapa lagi” jawab Ve “Mamah ada kan mbak?” Tanya Ve “Lagi keluar nyokap lu. Cabut aja yuk cari Universitas buat lu” ujar Lyr “Ya udah, mbak Sarah keluar duluan. Titip butik ya” ucap Ve sambil keluar dari butik menyusul Lyr yang sudah lebih dulu keluar butik “Iya, hati-hati ya Ve. Jangan ngebut” pesan Sarah pad Ve “Oke mbak” Di luar Lyr sudah siap dengan motor matiknya, dengan helm merah mudanya menunggu Ve. “Buruan Ve, siapin berkas buat daftar Universitas” ucap Lyr “Eh iya ayoo Lyr berangkat” pekik Ve sambil meraih helm yang disodorkan Lyr dan segera naik di jok belakang motor Lyr Lyr segera mengemudikkan motornya ke jalan. Menyalip beberapa mobil dan beradu dengan pengemudi motor lainnya. Sampai di lampu merah yang menyala merah. Lyr mengurangi kecepatan laju motornya dan berhenti di samping mobil mewah berwarna hitam. “Lyr nanti mampir ke supermarket depan komplek ya, cemilan di kulkas tinggal dikit” ucap Ve Lyr yang sedikit mendengar apa yang diucapkan Ve hanya mengangguk. Meski tidak mendengar semua yang diucapkan Ve. Melihat anggukan dari Lyr, Ve senang. Karena cemilan sudah menjadi temannya sambil menonton serial kartun di saluran televisinya. Sambil menunggu detik pada lalulintas di atas, Ve mengamati sekitar. Ada bapak-bapak membawa barang dagangan dalam jumlah yang cukup banyak hingga melebihi batas muat motornya. Ada juga ibu-ibu di bak mobil bak terbuka, sepertinya akan di bawa ke area pertanian. Menanam padi. Di belakangnya ada mobil yang mengangkut ayam berbulu putih. Terdengr berisik kokokkan ayam. Ketika mata Ve melihat sisi kirinya, ada mobil hitam. Didalamnya terlihat seorang laki-laki yang sepertinya ia lihat di café tadi. Lama ia mengamati, laki-laki tersebut tiba-tiba menengokkan kepalanya kearah Ve. “Wahhh!!?” Bersamaan dengan pekikan Ve, lampu lalu lintas berubah hijau. Pengemudi mobil hitam tadi segera melajukan mobilnya. Lyr juga langsung menarik gas pada stang motornya. “Lyr, ikuti mobil hitam depan kita” teriak Ve “Ha?!! Suara lu kebawa angin, Ve” teriak Lyr tidak kalah kencang “Isshhh!!?? Tuh ikutin” teriak Ve lagi sambil menunjuk mobil hitam yang semakin laju Lyr yang sedikit paham maksud Ve hanya semakin melajukan motornya dan mengikuti mobil hitam yang di tunjuk Ve. Dengan kemampuan pembalapnya Lyr menyalip beberapa motor dan mobil bahkan truk gandeng yang sedang menepi di pinggir jalan bisa ia salip. -- Setelah mengantarkan putrinya –Nasha membeli minuman coklat kesukaannya. Tiba-tiba Nasha juga ingin makan nugget ayam yang di jual dekat sekolahnya. Mau tak mau ia memutar balikkan mobilnya menuju toko yang menjual nugget ayam kesukaan putrinya. Setelahnya ia segera membawa putrinya pulang ke rumah. Sampai di lampu merah, ia memberhentikan laju mobilnya. Sambil menunggu lampu berubah hijau, ia bercanda dengan Nasha. Sesekali menimpali ucapan lucu Nasha. “Pah, Ash ngantuk nti angunin ya kalua dah campek” ucap Nasha sambil menguap “Iya sayang, tidur aja nanti Papah bangunin” katanya sambil mengusak pelan rambut Nasha yang mulai terlelap di kursi penumpang Dia tersenyum pelan. Matanya kembali memandang ke depan. Sambil bersenandung kecil, dari arah samping ia merasa ada yang tengah memandanginya. Saat menengok ke samping kanannya, betapa kagetnya ia saat melihat seseorang sepertinya tengah berteriak heboh. Wajahnya berkerut aneh. Bersamaan dengan hal tersebut, klakson di belakangnya bersahutan. Segera ia melihat ke arah lampu lalulintas yang sudah berubah menjadi hijau. Secepat kilat ia menarik persnelling mobilnya dan menginjak gas. Melajukan mobilnya dengan cukup kencang. “Apa itu tadi?” gumamnya pelan “Ada-ada saja” ujarnya lagi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya --
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD