1

1002 Words
Remang-remang dalam tidurnya, Alisha mendengar suara Mamanya menangis sambil memohon. “Mas jangan pergi, aku mohon, Mas boleh saja menikah lagi, tapi jangan tinggalkan aku dan Alisha, kami berdua sangat butuh sama kamu,” terdengar suara Mamanya Alisha-Lina, yang mengiba pada Galang-suaminya. Alisha yang masih tidak mengerti dengan semua yang sedang terjadi membuka matanya yang masih sedikit mengantuk, di lihatnya jam didinding masih menunjukkan jam satu malam. Alisha keluar dan menuju ke kamar orang tuanya yang berisik. “Mama, Papa, ada apa?” tanya gadis yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP itu sambil menghampiri mereka yang pintu kamarnya tidak di tutup. Terlihat Mamanya Alisha berlutut di kaki Papanya Alisha, “Mas aku mohon, jangan tinggalkan kami,” ucap Lina pada Galang yang sedang sibuk memasukkan baju ke dalam koper. “Jangan halangi aku! Terserah aku mau ke mana saja itu bukan urusan kamu!” ucap Galang dengan membentak Lina, dia menyambar jaketnya dengan kasar, dan satu lembar foto beterbangan ke hadapan Alisha. Alisha mengambil foto tersebut, terlihat Papanya sedang berpelukan mesra dengan seorang wanita yang hampir sebaya dengan Mamanya tapi terlihat lebih modis dengan balutan pakaian mewahnya. “Ini siapa?” tanya Alisha dengan tangan bergetar, sakit hati melihat Papanya memeluk wanita lain. “Kembalikan!” Galang merampas kasar foto itu dari tangannya Alisha. Tak terasa air mata Alisha langsung menetes. “Papa mau ke mana? Papa selingkuhi Mama?” tanya Alisha dengan nada terisak. “Bukan urusan kamu!” jawab Papanya sambil menarik koper dan keluar dari rumah mereka. “Massss! Jangan tinggali Aku sama anak kamu Mas! Hiks, hiks, Massss!” Lina menangis sambil mengejar Galang, hingga dia meraung histeris saat mobil Galang menghilang dari hadapannya. Alisha dengan tangan bergetar dan deraian air mata memeluk Mamanya yang bersimpuh di depan pintu dengan tangisan yang menyesakkan d**a. “Papa kamu pergi Alisha, dia lebih memilih hidup bersama perempuan lain di luar sana,” ucap Lina yang menangis dalam pelukan Alisha. “Sudah Ma, kita masuk ke dalam yuk, Mama kan baru sehat, nanti Mama masuk angin lagi,” ucap Alisha yang membawa Mamanya masuk ke dalam rumah. “Mama tidur ya, Mama jangan pikiri yang macam-macam,” ucap Alisha yang berpura-pura tegar di depan Mamanya. “Bagaimana hidup kita Alisha? Papa kamu sudah pergi tinggali kita, Mama tidak kuat bekerja, hiks hiks,” ucap Lina, dia terlihat sangat sedih dengan kepergian Galang, Lina yang di fonis sama Dokter mengalami penyakit anemia parah, membuatnya tidak bisa kelelahan dan banyak pikiran, Lina langsung ambruk dalam pelukan Alisha, untunglah dia sudah membawa Lina ke tempat tidur, jadi Alisha hanya perlu membenarkan posisi tubuh Mamanya, kemudian dia ikut tidur di samping Mamanya. Air mata Alisha menetes mengingat kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya, foto Papanya bersama perempuan lain, membuat dia makin membenci kedua makhluk tersebut. *** Keesokan pagi. Alisha bangun dari tidurnya, dia mendapati Mamanya sudah tidak ada di tempat tidur dia, dengan cepat Alisha keluar dari kamar Mamanya dan mencari Mamanya. “Mama, Mama di mana?” panggil Alisha yang berjalan tergesa-gesa. “Mama di sini,” jawab Lina dengan suara parau. Alisha langsung berlari ke arah suara Mamanya yang terdengar menjawab di dapur. “Alhamdulillah,” gumam Alisha yang melihat Mamanya sedang memasak untuk mereka. “Biar Alisha saja Ma, Mama istirahat saja,” ucap Alisha yang ingin mengambil sendok sayur di tangan Lina tapi dengan cepat Lina mencegahnya. “Kamu harus pergi sekolah, bersiap-siap terus untuk sekolah ya,” ucap Lina dengan lembut pada Alisha. “Tapi Mama tidak apa-apa kan?” tanya Alisha ingin memastikan kondisi Lina. “Tidak, Mama baik-baik saja, kamu belajar yang rajin di sekolah ya, kan minggu depan kamu sudah ujian,” ucap Lina lagi yang mengelus kepala Alisha, matanya yang masih bengkak karna tangisan semalam, membuatnya tak bisa menyembunyikan masih ada sesak di hatinya dengan kepergian Galang. “Tapi Mama janji ya, Mama jangan capek-capek, biar Alisha saja yang bersihin rumah kalau sudah pulang sekolah.” “Iya Sayang, kamu siap-siap terus, sudah mau telat ini, ini jajan dari Mama, kamu harus hemat ya, sekarang tidak ada lagi Papa yang biayain hidup kita,” ucap Lina yang tanpa bisa menahan agar air matanya tak menetes. “Iya Ma, Alisha tidak apa-apa, Mama jangan menangis lagi ya,” ucap Alisha yang menghapus air matanya kemudian memeluk erat tubuh kurus wanita itu. “Iya, ya sudah, pergi sekolah sana,” ucap Lina kembali yang melepaskan pelukan Alisha, Alisha pun pergi untuk bersiap-siap ke sekolah. Hari berganti hari, ekonomi Lina dan Alisha sudah tidak stabil lagi, mereka sering menahan lapar, Lina sudah berusaha mencari pekerjaan yang ringan, tapi tak membuahkan hasil, sedangkan cuci gosok tak bisa dia kerjakan, karna badannya langsung drop. Diam-diam Alisha juga ikut membantu Mamanya untuk mencari uang dengan jualan di pinggir jalan. “Mama,” panggil Alisha saat dia pulang dari jualan, dia membawa pulang satu bungkus nasi untuk Mamanya. “Ma,” Alisha memanggil kembali Mamanya dan mencari-cari keberadaan Mamanya, di dapatinya Lina yang sedang melamun duduk di pintu belakang. “Mama, Mama ngapain di sini?” tanya Alisha lembut sambil menyentuh pundak Mamanya. Dengan cepat Lina menghapus air matanya, “Kamu sudah pulang Alisha?” tanyanya. “Mama menangis lagi?” Alisha balik bertanya. “Tidak Sayang, kamu lapar ya, maaf ya, Mama tidak masak lauk untuk kamu, uang kita sudah habis,” ucap Lina kembali. “Tidak apa-apa Ma, Alisha tadi di kasih nasi bungkus sama orang, kita makan yuk,” ucap Alisha dengan bersemangat. “Boleh,” jawab Lina yang berusaha tersenyum. Alisha dengan cepat berlari mengambil sendok untuknya dan untuk Lina kemudian mereka makan bersama. “Bulan depan kamu masuk SMA ya, kamu sudah daftar sekolah kamu?” tanya Lina pada Alisha yang sudah selesai makan nasi bungkus. “Tidak usah Ma, Alisha tidak usah lanjut sekolah lagi, Alisha kerja di pabrik saja nanti.” “Jangan, kamu harus sekolah, besok kamu harus ke SMA untuk mengambil formulir pendaftaran sekolah kamu ya,” ucap Lina. “Tapi Ma,” jawab Alisha yang ingin membantah permintaan Mamanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD