32

531 Words

Alisha menghabiskan sarapannya terlebih dahulu seperti yang diminta oleh Alfin, kemudian dia lanjut mengerjakan desain yang sempat tertunda. “Permisi,” ucap Farel yang langsung saja membuka pintu ruangan kerja Alisha membuat Alisha melotot ke arah Farel. “Hei, ketuk pintu dulu ya, kalau saya bilang boleh masuk baru boleh masuk,” ucap Alisha pura-pura marah. “Jangan galak-galak, nanti cepat tua,” sahut Farel yang tetap masuk ke dalam tanpa peduli dengan ucapan Alisha. “Ada apa kamu ke sini?” tanya Alisha yang kembali memfokuskan dirinya menggambar. “Gua ke sini mau menyampaikan kabar baik untuk Anda calon pemodel papan atas,” jawabnya. “Amiin,” sahut Alisha, “Kabar apaan?” “Dengan segala kehormatan, Mbak Alisha bisa menempati kamar kos yang ada di sebelah butik kita, karna itu adala

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD