Shared Placenta

1004 Words

Zaldi sudah menduga reaksi dokter Lulu. Mimik wanita itu menyimpan amarah. Jarum dan selang infus tergantung dengan cairan menetesi lantai, selang oksigen tergeletak di brankar, dan pasien yang tadi berbaring tenang kini berpindah tempat, memasukkan barang-barang ke koper. "Kamu ngapain?" "Berkemas." Dokter Lulu memutar matanya jengah. "Kamu tahu maksudku bukan itu." "Mama ingin ketemu aku," jujur Zaldi. "Tapi kamu masih sakit. Kamu masih butuh dirawat." "Aku tahu. Aku bakal jaga diri.” "Tapi, Zal ...." "Lu, ini tubuhku. Aku yang paling mengerti kondisiku. Aku bisa rasain, aku udah cukup baikan untuk pulang.” "Sel neoplasia k*****t itu udah nyebar ke hati kamu!” "Kamu udah ngomong berkali-kali.” "Karena aku peduli sama kamu. Kamu tahu aku cinta banget sama kamu. Tolong hargai se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD