Perasaan Terlarang

750 Words

    "Aku belum bisa makan," tolaknya lagi-lagi.     "Tapi kamu harus makan! Nanti perut kamu sakit lagi." Elleanor bersikeras. Ia kembali menyendok bubur sumsum dari dalam mangkuk.     Sayang, Zaldi tetap tidak mau membuka mulut. Elleanor serba salah. Zaldi baru bangun satu jam lalu. Tepatnya tujuh jam setelah ia kesakitan tadi pagi. Zaldi belum makan apapun. Elleanor takut sakitnya datang lagi.     Saat ini Zaldi bisa berbaring lebih nyaman di ranjang Elleanor. Gadis itu dan Araya memapah Zaldi untuk berpindah tempat. Zaldi akan tidur di ranjang ini mulai sekarang. Sementara Elleanor akan tidur bersama Araya.     "Kalau kamu nggak makan, aku panggilin dokter aja!" ancam gadis itu.     Zaldi tersenyum. "Panggil aja, deh, kalo kamu ngeyel! Dibilangin aku udah nggak apa-apa, cuman masih

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD