Menemui Alvaro

1037 Words

Agak lama Lintang mengamati punggung Ajeng yang menjauh menuju kampus. Ajeng tidak mau Lintang mengantarnya hingga masuk ke dalam kampus, karena pagi itu kampus sudah ramai oleh banyak orang, dari para mahasiswa, pegawai kampus, pedagang, dan para pejalan kaki lainnya. Ajeng tidak ingin Lintang repot saat membawa mobil kembali ke luar gerbang, dan akan mengalami kemacetan, hingga berakibat terlambat masuk ke kantor. Beberapa saat kemudian, barulah Lintang menekan pedal gas mobilnya pelan-pelan, dan bergabung dengan kendaraan lainnya di jalan raya. “Janu nanti mau main apa, Sayang?” ujar Lintang sambil melirik sebentar ke Janu yang duduk di belakang. Wajah anak laki-laki itu ceria seolah tidak sabar lagi akan tiba di kantor Papa Lintang. “Janu mau main mobil, Papa.” “Nggak mau main yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD