Weird Honeymoon

1302 Words
Aku bangun dengan perut kacau. Aku ingat bahwa aku hanya sedikit makan saat acara semalam dan sekarang lambungku meronta minta di isi. Aku memeriksa handphone, sudah pukul 7.30 pagi dan aku bergegas mencuci muka dan mengganti bajuku. Mandinya nanti saja, pikirku. Aku menghubungi Mama dan Mama berkata jika mereka sudah turun untuk sarapan pagi. Aku berjalan ke arah kamar kak Elle. Tapi aku ragu untuk mengetuk pintunya. Walau aku baru lulus SMA tapi aku tahu apa yang orang lakukan di malam pengantin dan aku tidak ingin jadi pengganggu. Aku hendak melangkah saat mendengar suara pintu tertutup di seberang kamarku, membuatku menoleh dan terkejut melihat kak Drian keluar dari kamar itu. "Loh... Kok kak An keluar dari situ? Bukannya...." Aku menunjuk kamar kak Elle. Wajahnya terlihat santai saat menjawab. "Aku habis pinjam baju Brian. Mau turun breakfast Lex?" Aku hanya mengangguk ragu. Dan mengikutinya berjalan ke arah lift. Dia bilang kak Elle masih ngantuk jadi dia turun duluan. Aku tidak bertanya lagi dan langsung bergabung dengan keluargaku. Aku mendengar beberapa sepupu kak An menggodanya dengan bertanya tentang malam pertama dan kenapa istrinya tidak ikut turun. "Brian kemana, Dri?" Tanya tante Lili. Aku baru sadar tidak melihat pria itu juga sedari tadi. "Masih tidur kali Mom.." kak Drian menjawab sambil lalu dan memandangku sekilas. Aku mengerjap dan tersenyum simpul lalu mengalihkan pandanganku. Kenapa aku jadi ngeliatin dia? Aku mengetuk pelan kepalaku dan beranjak mengambil makanan. Kira-kira satu jam kemudian barulah kami melihat kak Elle turun dengan kak Brian. Kok mereka bisa bareng ya? Kak Elle duduk di sampingku alih-alih dengan suaminya. Tapi tidak ada yang protes dengan hal itu jadi aku pikir mungkin hanya pikiranku yang berlebihan. Aku belum mengerti pikiran orang dewasa. Aku menuntaskan teh susuku saat mendengar Mama mengatakan tentang honeymoon, membuatku teringat untuk bertanya. "Kak.. kok aku ikut ke Jepang sih? Ngapain? Kakak kan honeymoon masa aku ikut?!" "Ya gapapa dong dek.. kan kamu lagi libur juga. Sekalian kita jalan-jalan." Sahutnya sambil mengunyah. "Tapi kan kak Elle honeymoon. Aku tau apa itu honeymoon. Tar aku ganggu..." "Eh..eh..eh.. ternyata kecil-kecil udah tau ya..." Decak kak Brian bergabung dengan kami. Dan aku ga ngeh kalau kak Drian sudah duduk terlebih dahulu di depanku. "Brian juga ikut kok dek..." Sahut kak Elle. "Tapi aneh aja gitu.. masa ikut orang lagi bulan madu." Dengusku. "Lebih aneh lagi kalau cuma kamu yang ikut sendirian dek.." timpal kak Drian sambil melirik ke arah kakakku. Kak Brian terbahak mendengar ucapannya dan mereka bertiga kembali larut dalam rencana honeymoon yang membuatku tidak tertarik untuk bergabung. Aku hanya diam. Aku mau sih ke Jepang, belum pernah aku kesana. Tapi apa iya harus bareng sama orang honeymoon?? Ah, sudahlah. Katanya tiket sudah di beli dan 3 hari lagi kami berangkat. Aku hanya berharap aku tidak jadi kambing congek saja. *** Dugaanku sepertinya tidak terbukti. Akhirnya aku bisa jalan-jalan ke Jepang. Dan tidak buruk juga walau aku pergi dengan pasangan yang sedang berbulan madu. Bisa dibilang aku enjoy dengan liburan ini. Tapi anehnya, kakakku dan suaminya terlihat bersikap biasa saja. Seperti kami kalau sedang pergi berempat di Jakarta. Apa mereka berusaha bersikap biasa karena tidak enak bila harus bermesraan didepanku dan kak Brian? Padahal aku tidak keberatan kok! Malah gemes, jangankan pelukan, lihat mereka gandengan tangan aja ga pernah! Tapi urusan mereka lah... Aku pun tidak tahu dan tidak mau tahu apa yang mereka lakukan jika sedang berdua saja kan? Sudah 4 hari kami di Jepang, dan hampir setiap hari kami jalan-jalan mengunjungi berbagai tempat wisata. Hari ini kami pindah ke Tokyo setelah 3hari di Kyoto. Aku sangat bersemangat, tidak sabar ingin menelusuri Harajuku street dan merasakan sensasi Shibuya cross seperti yang sering aku lihat di Utube. Pasti menyenangkan!! Pukul 11 siang kami sampai di hotel tempat kami menginap. Seperti biasa kami memesan 3 kamar. Aku sendiri, kak Elle dan kan An, lalu kak Brian sendiri. Hari ini kami akan bermain di Universal Studio Japan. Ada Horror Night Festival jelang haloween dan kakakku yang pecinta horor amat sangat excited. Aku mau tidak mau ikut karena tidak mungkin aku hanya diam di hotel seorang diri. Walau di sepanjang arena yang kami masuki aku lebih banyak memejamkan mata dipandu kak Brian. Aku benci hal yang berbau horor! Dan tidak ingin liburan ini meninggalkan kenangan menyeramkan. Ada satu arena bermain dimana kami naik kereta kecil lalu menyusuri lorong gelap. Karena aku tidak mau duduk di depan aku terpaksa duduk dengan kak Drian sedangkan kak Elle dengan kak Brian duduk didepan dengan antusias. Bulu kudukku merinding saat kereta itu mulai berjalan, kursinya berderit seolah dibuat sengaja demikian demi menambah kesan usang. Suara-suara aneh yang aku yakin akan membuatku tidak akan bisa tidur malam ini terus terdengar. Tanpa sadar aku merapatkan tubuhku ke arah kak Drian. "Kenapa dek? Takut.." tanyanya sambil berbisik, wajahnya mulai hilang saat kami memasuki lorong gelap. Dan aku hanya bisa mengangguk sebagai jawaban. Aku memejamkan mata dan menutup telingaku saat mahluk-mahluk seram versi jepang mulai terlihat. Aku meringkuk berusaha menunduk sepanjang perjalanan kereta yang terasa lama. Aku mendengar suara teriakan dan tertawa kakakku. Aku tidak suka seperti ini dan jadi menyesal karena ikut. Seharusnya aku lebih memilih menunggu diluar daripada ketakutan seperti ini. Entah sudah berapa menit akhirnya kami sampai di ujung wahana dan aku baru sadar kalau sedari tadi kak Drian memelukku. "Kenapa dek muka kamu pucet gitu..?" Tanya kakakku. Aku bangkit berdiri dan kan Drian terus memapahku. Kakakku malah cuek jalan terus didepan sambil bergurau dengan kak Brian. Ga cemburu apa dia liat suaminya meluk cewek lain? "Udah aman dek.." sahut suara berat itu dan aku mendongak melihatnya menatapku sambil tersenyum. Aku menjaga jarak walau aku masih merasakan tangannya menempel ke punggungku. "Thanks kak.. sumpah aku takut banget tadi..". Ada rasa lega saat sudah ada ditempat terbuka. Dia terkekeh pelan mendengar jawabanku. Aku mengedarkan pandangan mencari kak Elle. "Kak Elle sama kak Bri kemana?" Dia hanya mengangkat bahu lalu menyerahkan sebotol air mineral dingin yang langsung ku teguk setengahnya. "Masih mau keliling?" Tanyanya. Aku menggeleng "Cari tempat duduk dulu yuk kak.. pusing kepalaku.." Kak Drian menarik tanganku melewati kerumunan disana. Aku rasa aku bisa tersesat dengan ramainya pengunjung wisata itu malam hari. Kami duduk sambil memperhatikan hiruk pikuk keramaian orang tanpa terlihat tanda-tanda kakakku. Notifikasi ponselku berbunyi. Kak Elle Dek.. kakak masih mau keliling. Kalau kamu cape kamu balik duluan aja sama Drian ya.. Hah? Aku melongo menatap isi pesan itu. Kakakku itu aneh bin ajaib. Kalau udah seru aja lupa ama adek ama suami sendiri! huh... Aku menunjukan isi pesan itu ke kak Drian dan dia bangkit berdiri. "Aku juga udah capek. Biarin aja deh dua mahluk horor itu keliling." Aku hanya tertawa mendengarnya dan mengikutinya jalan. Kak Drian kembali menggandeng tanganku. Takut terpisah katanya dan aku membiarkannya. Walau rasanya sedikit aneh karena kami tidak pernah seperti ini sebelumnya. Mungkin dia juga lebih menjagaku karena sekarang aku adik iparnya kan? Setelah diluar kak Drian mencegat taksi lewat dan mengatakan nama hotel kami pada supirnya. Walau kami semua tidak bisa bahasa Jepang tapi wajib hapal nama hotep dan jalannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam dan aku merasa ngantuk karena lelah seharian jalan-jalan. Mataku terasa berat dan aku sudah terlelap saat taksi baru meluncur sepuluh menit. Aku merasa kepalaku ditarik ke samping dan aku bersandar pada sesuatu yang nyaman. Entah berapa lama kami dijalan hingga aku merasakan saat tubuhku terangkat. Mataku terasa berat hingga aku tidak sanggup membukanya. Hembusan napas hangat terasa dipipiku seolah membuai lelapku. Aku mengerang pelan saat tubuhku menempel di ranjang empuk dan aku tidak sudi membuka mata. Usapan ringan terasa di pipiku. Aku merasa sepatuku sedang dibuka. Dan aku tidak merasakan apa-apa lagi. Aku kembali terlelap. *** Aku menarik napas berusaha memasok udara yang hilang seketika di paru-paru saat aku terbangun pagi ini. Mataku membelalak tidak percaya saat membuka selimut. Aku hanya memakai bra dan celana dalam!! Astaga!!!Apa yang sebenarnya terjadi??
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD