"Jangan-jangan yang tadi bicara dengan mu barusan..." Tebak Nala menggantungkan kalimatnya Nino mengangguk. "Dia Hans." Ujar Nino santai. Nala melebarkan matanya, lalu menepuk jidatnya sembari memanyunkan bibirnya. "Ayo take lagi!" Teriak sang produser. Membuat Nala tidak bisa mengabari Hans lagi lewat ponsel nya. "Kemarikan ponsel mu." Ujar Nino. Nala dengan pasrah memberikan ponsel nya pada Nino segera, lalu berjalan dengan Nathaniel untuk syuting adegan berikutnya. Nala menangis tersedu-sedu, melihat pria yang dicintainya meninggalinya sendirian. "Hiks, hiks...Jonathan!" Teriak Nala sembari menangis tersedu-sedu. Lelaki itu dengan cepat mendatangi Nala yang terkapar diatas aspal dingin juga dingin nya hujan. "Maaf, aku gak bermaksud meninggikan mu. Dihatiku cuma ada kamu, t