Bagian 20

2045 Words

Author Pov Kemeja siffon peach yang dirobek paksa itu sudah teronggok di lantai toilet. Menyisakan bra merah marun yang masih menutupi kedua p******a Sidney. Air mata sudah menderas membanjiri wajah pucat Sidney. Sudut bibirnya sedikit memar dan bengkak. Bahkan ada sisa darah yang sudah mengering menempeli kulit bibirnya. Sidney meronta. Tapi tenaganya tak berarti apa-apa. Sepertinya Bayu tidak akan menghentikan perbuatannya sebelum ia bisa mendapatkan apa yang diinginkannya. Pria itu sudah dikuasai oleh gairah dan emosi yang bercampur menjadi satu. Bahkan dia masih terus menghujani leher jenjang Sidney dengan ciuman-ciuman ganasnya yang menyakitkan. "Bayu, aku mohon berhenti...." isak Sidney memohon. "Tidak akan sebelum kau mau ikut bersamaku!" geram Bayu tanpa menghentikan aksinya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD