Itu adalah ponsel Gia. Gia mengangkat ponselnya, menatap Aria sejenak kemudian perkumpulan kecil Anne.
Gia berkata kepada Aria, “Aku akan mengangkat panggilan ini di sana sebentar.”
Aria mengangguk dan memperhatikan Gia yang mulai menjauh dengan ponsel di telingannya.
Suara dengusan kasar terdengar sampai ke indra pendengaran Aria. Aria menoleh dan membalas tatapan Marianne dengan santai.
“Kita belum saling menyapa tadi di dalam, padahal kita satu agensi dan satu ruangan sangat lama. Maaf tidak bisa menyapamu tadi. Kau pasti tahu, aku benar-benar sibuk sampai tidak memiliki waktu luang untuk menyapamu.”
Aria tersenyum tipis. “Mungkin jika Anda datang cukup awal, kita bisa memiliki waktu luang untuk saling menyapa. Kebetulan juga saya masih senior Anda di agensi. Seharusnya Anda bisa d
