Akan selalu ada kekecewaan dari janji yang diingkari. Bukan sengaja mengingkari janji, melainkan ada prioritas lain yang jauh lebih penting. ....................... Kekecewaan memang terjadi, tapi Yasna tak serta merta menyalahkan suaminya yang membatalkan kepulangannya secara mendadak. Ia mengerti prioritas suaminya kini bukan hanya tentang dirinya, tapi yang paling utama adalah pasien-pasien pria itu. Profesi Razan sebagai dokter membuatnya harus memilih prioritas mana yang paling penting. Jika sudah memilih pasiennya, itu berarti ada sesuatu yang darurat dan harus pria itu tangani. Ia berusaha mengerti semuanya. Pasti suaminya pun ingin pulang juga, hanya keadaan yang tak memungkinkan. Walau kenyataannya, jauh di dalam lubuk hatinya, Yasna membutuhkan suaminya. “ Suamimu pulang jam

