Yasna sudah membulatkan tekadnya untuk berhenti bekerja. Baginya mungkin sudah cukup untuknya berkarir, kini waktunya ia belajar menjadi istri serta calon ibu yang utuh. Kelak ia mungkin akan merindukan masa- masa ini, masa dimana dirinya akan disibukkan dengan pekerjaan. Namun ada yang jauh lebih diinginkannya saat ini, yaitu bisa disibukkan dengan kehadiran anak dalam pernikahannya. Disibukkan dengan mengurus anak- anak, mengajak mereka bermain, menyuapi mereka hingga melakukan perdebatan kecil dengan anak- anak. Semua itu sangat ia inginkan, sehingga ia mengorbankan karirnya terlebih dahulu. Karena ia ingin fokus dalam program kehamilannya. Meskipun berat, terkadang memang mengambil keputusan dalam hidup tidak mudah. Butuh pertimbangan berat. Namun Yasna sudah yakin jika jalan yang aka

