33. Bahaya yang Mengintai

1133 Words

Mobil sedan hitam masih tampak membuntutiku di belakang. Tak seperti sedan kuning mencolok yang dia pakai tadi pagi untuk mengikutiku, sedan hitam kali ini lebih sederhana dan tidak menarik perhatian. Bila aku tidak sedang dalam mode waspada, pastilah aku tak akan merasa sedang dibuntuti. Aku meminta sopir taksi untuk menepi, menurunkanku di pinggir jalan. Setelah aku membayar ongkos taksinya, aku menunggu mobil yang dari tadi membuntuti hingga mendekat, dan kulambaikan tangan ke arahnya. Benar, dia berhenti! Saat pengemudi membuka kaca mobil, betapa terkejutnya aku bahwa di dalamnya adalah pria yang berkenalan denganku semalam. Derek Montgomery! "Hai, sepertinya aku menginginkan tumpangan gratis untuk menghemat ongkos taksi. Bisakah aku ikut denganmu, Mr. Montgomery?" sapaku sambil ag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD