Teman Lama

722 Words
" Kamu bunga kan?" Bunga tersenyum kaku dan mengangguk pelan, berharap ojek online yang ia pesan segera datang dan membawanya keluar dari situasi ini. " Kamu ingat saya? saya Aldi teman sekolah kamu, ya walaupun kita belum pernah sekelas tapi kamu kenal saya kan?" tanya pria itu semangat. " I-iya Pak. hmm.. apa kabar?" " Kamu ternyata kerja disini ya? oh iya kamu mau pulang bareng saya? rumah kamu masih di daerah toha kan? kebetulan saya mau ke daerah sana." " Makasih Pak, saya sudah pesan ojek online." jawab Bunga sambil menunjukkan Hpnya. " Dicancel aja ya, ikut sama saya." belum Bunga menjawab, Aldi menarik tangan Bunga dan membawa gadis berambut panjang itu menuju mobilnya. " Saya senang sekali ketemu kamu lagi. Oh iya, kamu udah kerja disini berapa lama? kamu lulusan kampus mana sih? jurusan apa? kamu masih suka baca komik?" dan rentetan pertanyaan lainnya keluar dari bibir Aldi dimana satu pertanyaan pun belum sempat Bunga jawab karena pria itu sudah menanyakan hal lain dan menjawabnya sendiri. Bunga terheran-heran, bagaimana bisa pria itu begitu mengenalnya karena ketika masih SMA, Bunga dan Aldi tidaklah akrab, sekalinya berbicara ketika mereka menjadi penanggung jawab antar kelas ketika kegiatan pensi sekolah, itu pun hanya mengobrol sekilas. " Pak, kita mau kemana dulu?" tanya Bunga begitu menyadari gang rumahnya yang sudah terlewat. " Aduh kenapa kamu panggil saya, Pak? berasa tua banget. kita ke SD Mohammad toha dulu ya, jemput anak saya." " Anak? lho Bapaknya udah nikah?" tanya Bunga kaget. "Tepatnya saya baru cerai 2 bulan yang lalu dan anak saya sekarang berusia 11 tahun." jawab Aldi tak lupa dengan senyum pepsodentnya. " Astagfirullah." lirih Bunga mengusap d**a. " Kok kamu kayak yang kaget gitu?  Kamu kaget karena saya duda atau karena saya sudah memiliki anak kelas 6 Sd?" tanya Aldi menatap Bunga yang masih melongo.             Bunga meneguk ludahnya dan menatap jalanan. " E-engga Pak." jawab Bunga yang sebenarnya lebih ingin bertanya ' Lo nikah sama siapa? Kok bisa cerai? KDRT, selingkuh atau cerai mati? Lo masih inget engga sama apa yang lo udah perbuat waktu kita masih SMA? Anjir lah, gue masih kesal setengah mampus sama lo!  Disaat gue dicap perawan tua, lo udah nikah. Kesel!' jerit Bunga didalam hati.             " Kenapa?" tanya Aldi, sebelah tangannya terulur hendak menyentuh Bunga namun dengan cepat Bunga menghindar.             " Maaf Pak bukan muhrim." Ujar Bunga.             Aldi menahan senyum. " Saya tadinya mau hapus keringat di pelipis kamu. Memang Ac mobilnya kurang dingin ya sampai kamu keringatan begitu?"             " Iya Pak, suhu badan saya memang kurang stabil."             " Kamu lagi sakit? Mau mampir dulu ke klinik?"             " Engga usah Pak." tolak Bunga.             " Saya jemput anak saya dulu ya dikelasnya , kamu tunggu sebentar disini ya." ucap Aldi sambil melepas seatbelt nya dan keluar dari mobil.             Selepas Aldi masuk ke dalam sekolah, Bunga segera membuka kaca mobil dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. Sambil menyeka wajahnya yang piluh akan keringat, matanya melirik Aldi yang sudah keluar dari gerbang sambil menggandeng gadis kecil disebelahnya dan sebelah tangannya memegang tas sekolah. Mulut Bunga menganga menatap wajah gadis itu yang sangat cantik dan sangat mirip Aldi. Dirinya penasaran siapa ibu gadis itu.             " Hai engga lama nunggu kan? Hana, kenalin ini teman sekolah Papa waktu SMA Tante Bunga."             Gadis kecil bernama Hana itu menatap Bunga berbinar. Ia tersenyum ceria, masuk ke dalam mobil dan mengulurkan tangannya pada Bunga , menyalaminya. " Nama kita sama Tante."             Bunga tersenyum menyadari persamaan arti nama mereka, Hana berasal dari bahasa jepang yang artinya bunga.  " Iya ya,  Tante baru sadar." ucap Bunga.             " Tante teman SMA Papa kan?  Berarti Tante kenal sama Mama Hana dong."             " Memang Mamanya Hana siapa?"             " Mama Chyntia. Tante kenal?" tanya Hana semangat.             Bunga menatap kaget Aldi yang menatap lurus ke arah jalan. Ini sudah kedua kalinya ia dikejutkan dengan fakta yang sama sekali tidak ia sangka.             " Kamu nikah sama Chyntia?" tanya Bunga melupakan jika sebelumnya ia berbicara formal kepada Aldi.             Aldi mengangguk tanpa menatap Bunga.             " Subhanallah." lirih Bunga. Dirinya sama sekali tidak menyangka jika Aldi menikah dengan Chyntia, ketua cheerleader jaman SMA.  Ini Aldi sama Chyntia gimana ceritanya bisa menikah? Setahu Bunga, Aldi dan Chyntia seperti langit dan bumi. Aldi adalah cerminan murid teladan , sementara Chyntia dikenal sebagai anak gaul yang terkenal memakai baju sekolah seperti kurang bahan. Apalagi Chyntia dulunya berpacaran dengan Reza, captain basket sekolah. ..            
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD