Prolog
Lisa Addison tidak pernah lelah mengejar cinta Evan alexander, cinta pertamanya. Lisa telah begitu menginginkan Evan, pria yang 8 tahun lebih tua dengannya sejak ia berusia 11tahun. Hingga akhirnya laki-laki sedingin es itu menjadi suaminya. Dia pikir setelah mendapatkan Evan, laki-laki itu bisa berubah mencintainya atau sedikit saja memberikan perhatian padanya. Tapi Evan tetap memperlakukannya seperti tidak terlihat. Laki-laki itu selalu menganggapnya anak kecil disaat usianya sudah menginjak 19 tahun dan sudah menyandang status sebagai istrinya. Karena tidak ingin kehilangan Evan, Lisa selalu mengikutinya seperti bayangan.
Evan adalah dokter spesialis bedah dan juga profesor disalah satu universitas dijakarta. Dia mengajar diwaktu senggangnya selain sebagai dokter. Waktunya ia habiskan diluar rumah karena satu alasan, dia tidak ingin bertemu wanita itu lebih lama. Tapi Lisa Addison mengikutinya. Dia menjadi salah satu mahasiswanya dan menjadi pasiennya dengan penyakit yang tidak jelas setiap minggunya. Wanita itu benar-benar mengganggu pikirannya. Walaupun mencoba untuk tidak memperdulikannya tapi sikap ceroboh dan kekanak-kanakan wanita itu selalu menarik perhatiannya dan menggangunya.
Lisa selalu diperlakukan buruk oleh laki-laki yang berstatus suaminya itu. Dia menjadi dosen killer untuknya dan selalu mempermalukannya di kelas. Mereka berjanji untuk menyembunyikan status pernikahan mereka sampai Lisa benar-benar lulus menjadi dokter. Seluruh mahasiswa terkadang memandangnya sebelah mata akibat perlakuan Evan. Jika mereka tau wanita yang mereka pandang sebelah mata adalah istri dari dosen jenius yang mereka kagumkan, mulut mereka mungkin akan menganga lebar.