Bab Empat

565 Words
Tanpa suara Sasi masuk kedalam mobil yang dikendarai oleh Vincent. Sasi bahkan tidak mau sekedar menoleh apalagi menyapa. Fokusnya seolah tersita pada ponsel yang sejak tadi ada ditangannya. Merasa mobil yang dudukinya tidak kunjung berjalan, mau tidak mau Sasipun menoleh pada Vincent. Mulutnya yang baru terbuka ingin bertanya kembali terdiam karena tubuh Vincent yang tiba- tiba mendekat padanya. Tubuhnya jadi menegang dengan jarak mereka yang begitu dekat. Saking dekatnya bahkaan Sasi bisa merasakan hawa hangat yang menguar dari tubuh Vincent. Dan entah mengapa hal tersebut membuat dirinya menjadi gugup! Hey! kenapa dirinya bisa gugup karena bocah ini? Sangat bukan dirinya. Sasi tidak ingat kapan terakhir kali menjadi gugup didepan lelaki. Smp kah? Sma kah? entahlah! Tanpa suara Vincent memasangkan sabuk pengaman dibadan Sasi. Sasi sampai menahan nafas saat Vincent tidak segera menjauhkan badannya. Demi mengusir rasa canggung, Sasi berdehem kecil. Vincent yang baru menyadari situasi mereka tidak berniat untuk mengakhirinya dengan begitu cepat. Melihat muka tegang Sasi untuk pertama kalinya menjadi begitu menarik baginya. Bayangan wajah Sasi yang selama ini ada dalam ingatannya adalah datar dan cuek. Setiap kali mereka bertemu, entah saat Vincent mengunjungi Damar ataupun secara gak sengaja bertemu diluar rumah, Sasi hanya menjawab sapaannya dengan anggukan saja. Paling ramah hanya dengan senyuman kelewat tipis, yang kalau tidak diperhatikan dengan seksama tidak akan kentara oleh lawan bicaranya. Sasi menunjukkan perubahan setelah mereka dijodohkan. Bukan berubah menjadi lebih ramah tentunya. Sasi yang datar menjadi Sasi yang jutek dan ketus. Jadi Sasi dengan bentuk sekarang adalah mode terbaik yang pernah dilihatnya. Dan itu membuat Vincent tersenyum sendiri. Kapan terakhir kalinya Ia merasakan perasaan seperti ini? Perasaan canggung tapi terasa menyenangkan. " apa ini akan jadi pekerjaan pertamaku sebagai suami nantinya?" " pekerjaan apa?" tanya Sasi bingung. Vincent menoleh pada badan Sasi yang membuat Sasi refleks menutupi dadanya sehingga membuat Vincent tergelak. " Memasang sabuk." jelasnya," Kalau yang itu aku anggap bukan pekerjaan sih tapi kesenangan." " Gila,lu ya!" " Bocah mesum." " aww.." Vincent mengaduh kesakitan karena perutnya jadi sasaran tinju Sasi. Kontak fisik pertama mereka ternyata dalam bentuk kekerasan. Kalau biasanya wanita pada umumnya akan memukul ringan pada bagian lengan yang tentunya tidak akan sakit sama sekali karena selain tidak bertenaga tapi juga bagian yang terkena juga bukanlah bagian tubuh yang rentan. Sangat berbeda sekali dengan tunangannya ini. Sudahlah memakai tenaga kuda dia juga memilih bagian perutnya. Niat hati ingin menggoda malah dapat bogem. nasib ya nasib, " Sasi..." " Si..." Pada panggilan kedua barulah Sasi menoleh. " Apa kamu punya wedding dream?" tanya Vincent kembali dengan mode serius. Meski sempat menoleh tapi fokusnya kini lebih ke arah lalu lintas didepannya. Mobil memang sudah berjalan tidak lama setelah dirinya mendapat hadiah tadi. Pertanyaan sederhana Vincent tidak bisa langsung dijawab oleh Sasi. Sasi mencoba menggali ingatannya. Apakah sebelumnya dirinya pernah membayangkan hal seperti itu? Apakah hal itu pernah menjadi bahan pemikirannya selama ini? Tanpa sadar Sasi menggelengkan kepalanya. Rasanya Sasi belum pernah memikirkan tentang itu sama sekali. Seingatnya selama ini, setiap kali menghadiri acara pernikahan kerabat maupun sahabatnya, semuanya terlihat oke- oke saja baginya. Semuanya terasa indah karena fokusnya hanya pada pancaran kebahagiaan diwajah mempelai saja. soal konsep dan dekorasi hanya sebagai pelengkap semata. Vincent yang tak kunjung mendapatkan jawaban kembali menoleh," Setidaknya kalau kamu punya gambaran kita bakal lebih mudah dalam membuat keputusan. Kamu nggak lupakan kalau Mama kita sulit untuk dibantah? sulit dibantah, bukan. yang benar adalah mereka sangat...sangat sulit untuk dibantah. Tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD