XVIII

2266 Words

Begitu turun dari bus yang membawa mereka karena David ingin Davina merasakan naik transportasi umum, Davina mengamati bangunan yang ada di hadapannya. Jika bukan karena David, dia pasti tidak akan memperhatikan tempat ini dengan lebih saksama. Seperti bangunan lain yang dilihatnya sejak sampai di Milan, DAUN terselip di antara bangunan-bangunan bertingkat rendah tidak lebih dari lima lantai yang kemudian diketahuinya dari David merupakan apartemen atau kantor. Baru ketika langkahnya mendekat, Davina melihat satu plakat kecil bertuliskan DAUN yang diletakkan di dinding. Di pintu masuk yang terbuat dari kayu dan tampak berbeda dengan pintu-pintu lainnya pada deretan bangunan, tertulis Ristorante Indonesiano yang tanpa bertanya kepada David pun, Davina tahu arti kalimat tersebut. “Kita mas

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD