21. Alkohol dan perangsang

1397 Words

Mina berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya gerakannya kaku dan berulang dirinya persis seperti setrika yang tengah bekerja hanya saja, ia menyetrika kegelisahan di dalam dadanya sendiri. Sesekali lututnya kepentok sama pinggiran sofa karena Mina tidak melihat langkahnya sendiri karena dia sedang dilanda kecemasan yang hebat. Udara di sekitarnya terasa tebal dan rasanya sedang mencekik lehernya secara perlahan-lahan. Jam kini sudah menunjukkan jam 12 malam. ​"Mas Sabil kemana ya?" bisikan itu lolos dari bibirnya, terangkai dengan desah napas yang tertahan. ​Ponsel masih menempel erat di kupingnya, terasa dingin, tetapi telinganya panas menanti. Ia sudah meneleponnya berulang kali bahkan sudah puluhan kali sejak Mas Sabil belum juga ada tanda-tanda membalas pesan w******p nya. Suara dis

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD