Ira buru-buru berangkat ke kantor, dia hampir terlambat karena semalam bergadang membuat laporan yang diminta Rafa. Setibanya di sana, semua orang sudah menunggunya di ruang rapat, wajah Rafa sudah terlihat kesal.
Ira kemudian mempresentasikan laporannya dan sukses. Semua orang yang ada di dalamnya merasa terkesan dan senang. Setelah rapat selesai, mereka semua keluar dan yang tertinggal hanya Ira dan Rafa, Ira membereskan berkasnya dan hendak keluar. Dengan cepat Rafa menghadang dengan tangannya di pintu seraya menatap lekat wajah Ira. Ira terdiam melihat tatapan Rafa lalu menurunkan tangannya.
“Selamat, aku terkesan dengan presentasimu. Tidak buruk, setidaknya kemampuanmu tadi membuktikan kalau aku tidak salah memintamu untuk bekerja di perusahaanku,” ujar Rafa yang sedikit arogan.
“
