"Why don't you come to me, Delilah?"

1712 Words

"Apa kau sadar kita tidak pernah makan bersama?" Celetukku, ketika pesanan kami tiba. Aku memesan double cheese burger dan cola, sedangkan Leo memesan kentang goreng dan sparkling water. Kami duduk berhadapan di sebuah restoran cepat saji di pinggir kota, dekat dengan kantor. Tempat ini tidak terlalu besar dan memiliki dekorasi bertema retro, khas tahun 90'an. "Kau yakin kita makan di sini?" Ujar Leo ragu-ragu, menoleh ke kiri dan ke kanan. Tidak mengherankan. Aku yakin Direktur Gavinsky Company tidak pernah makan di tempat seperti ini. Mungkin dia lebih prefer makan di restoran bintang 5. "I'm sorry that I don't ask for something fancier," Sindirku, bergurau. "But, I love this place." Aku memandang sekeliling. Restoran ini berwarna midnight blue. Ada hiasan gitar elektronik di pojok

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD