2.Another Problem

2305 Words
Hancur hatiku mengenang dikau Menjadi keping-keping setelah kau pergi Tinggalkan kasih sayang Yang pernah singgah antara kita Masihkah ada sayang itu? Memang salahku yang tak pernah bisa Meninggalkan dirinya 'tuk bersama kamu Walau 'tuk terus bersama 'Kan ada hati yang 'kan terluka Masihkah ada sayang itu? Sekali lagi maafkanlah Karena aku cinta kau dan dia Maafkanlah 'ku tak bisa Tinggalkan dirinya Mungkin tak mungkin 'tuk terus bersama Jalani semua cinta yang telah dijalani Tapi bila itu yang Kau pikir yang terbaik untukmu Bahagiaku untuk dirimu Sekali lagi maafkanlah Karena aku cinta kau dan dia Maafkanlah 'ku tak bisa Tinggalkan dirinya Simpan sisa-sisa cerita cinta berdua Walau tak tercipta cerita cinta berdua Still I have in my eyes Still I have forever Memang salahku yang tak pernah bisa Meninggalkan dirinya 'tuk bersama kamu Walau 'tuk terus bersama 'Kan ada hati yang 'kan terluka Dan kutahu kau tak mau Sekali lagi maafkanlah Karena aku cinta kau dan dia Maafkanlah 'ku tak bisa Tinggalkan dirinya Sekali lagi maafkanlah Karena aku cinta kau dan dia Maafkanlah 'ku tak bisa Tinggalkan dirinya ( CINTA KAU DAN DIA,Ahmad Dhani) Aku muncul keesokkan paginya dengan setelan kerjaku "Sarapan?"tawarnya padaku sambil mengacungkan semangkuk mie instan dan dia hanya memakai kaos tipisku yang aku pakai semalam,sebelum akhirnya kami bercinta.Tanpa bawahan dan bertelenjang kaki "Boleh!"kataku mengikutinya duduk di meja bar depan kicthen island. Dia santai mengangkat kakinya sebelah bersila dan sebelah kakinya terjuntai bebas ke bawah. "Tumben elo makan banyak?"kataku saat dia mendorong mangkok mie instansnya ke arahku dan mulai ikut makan bersamaku setelah mengambil garpu di tempat sendok di depannya "Gue bikin sekalian buat elo Ga!"katanya santai "So...apa yang bikin elo cari gue?"tanyaku "Gue lagi h***y aja!"katanya lagi santai Aku menatap matanya lekat dan dia berusaha menghindar "Elo h***y doang?,elo bisa buka kaki elo ga cuma ke gue doang kalo cuma karena elo h***y"kataku Dia menatapku tak suka "Elo masih bisa mikir gue bisa tidur sama lelaki b******k lain sementara gue punya elo yang b******k banget"jeritnya kesal sambil setengah membanting sendok ke mangkuk lalu terdiam Aku sebenarnya tau kalo dia ga mungkin melakukan itu.Dia terlalu sulit di sentuh lelaki lain setelah dia hampir di perkosa oleh 3 lelaki b******k di parkiran pub saat memata matai pacarnya yang selingkuh.Aku ga bisa membayangkan kalo sampai itu terjadi.Semenjak itu dia sama sekali tak pernah dekat dengan siapa pun selain aku. "Maaf gue ga mksd gitu.Makanya sekrang gue tanya,ada apa lagi Ra?"kataku melembut sambil menyentuh bahunya Dia menoleh dan menatapku dengan wajah berlinang airmata. "Come on!,cerita!,gue punya banyak waktu buat dengar sampai gue jalan kerja"kataku memaksa Dia menghapus jejak airmata dengan punggung tangannya "Om Salim Ga,dia mau anaknya tinggal di rumah gue.Dan gue ga suka sama Rheina sepupu gue itu.Lagipula kenapa om Salim masih aja ganggu gue setelah gue ngerelain rumah bokap dia jual dengan alasan rumah yang gue tempatin dulu adalah rumah warisan dan buat biaya kuliah gue"keluhnya Aku menghela nafas pelan.Aku tau omnya bohong.Papa Rara toh meninggalkan asuransi pendidikan untuk Rara dan uang klaim asuransi yang lebih dari cukup untuk biaya Rara kuliah.Untung saja aset itu atas nama Rara berikut deposito dalam jumlah cukup besar.Om Salim memang hanya bermaksud memeras Rara "Trus elo maunya gimana?"tanyaku pelan "Gue mau dia ga ganggu hidup gue Ga.Toh rumah gue udah terlalu kecil buat gue tinggalin berdua si bibi.Cuma dua kamar.Si bibi mau tidur dimana"jeritnya lagi terdengar kesal "Gini deh,gimana kalo elo tinggal di sini sama gue!"kataku Dia melotot "Elo mau gue di gorok sama Sashi?.Gue ga mau repotin elo Ga"katanya menyebut nama pacarku sekaligus tunanganku.Yap aku memang sudah bertunangan sebenarnya "Atau tinggal sama nyokap gue.Dia pasti senang nerima elo"kataku lagi Dia menggeleng pelan "Tante Silvi nanti repot"tolaknya "Ga akan Ra,Jo udah nikah dia juga sering di tinggal bokap gue keluar kota.Dia bakal senang di temenin elo"kataku mengingatkannya kalo Joe adikku sudah menikah dan mamaku lebih sering sendiri di rumah "Gue tetap ga mau"katanya keras kepala "Kalo gitu ga ada jalan keluar.Gue nyerah!"kataku sambil memgangkat dua tanganku ke atas Dia tersenyum juga "Dih gue cuma cerita bukan minta jalan keluar"ledeknya lalu mulai makan lagi Ya begitulah Raline,mudah sekali berubah mood. Dia lalu menatapku dengan rambut acak acakan khas bangun tidur.Dan sumpah kalo aku ga ada presentasi design hari ini,aku sudah menariknya lagi ke tempat tidur "Elo ga kerja hari ini?"tanyaku menghilanglan kecanggungan Dia menghela nafas "Cuti Ga,gue mau tidur seharian di sini dan ngacak ngacak apartemen elo"katanya Aku tersenyum lalu bangkit "Take your time babe,gue gawe dulu ya,gue ada presentasi hari ini jam 10 pagi"kataku sambil mencium pucuk kepalanya Dia mengangguk "Sashi kesini ga Ga?"jeritnya saat aku mencapai pintu keluar "Dia ga akan kesini kalo gue ga ajak.Dia ga punya akses ga terbatas kaya elo yang punya kunci apartemen gue dan paswordnya Ra.Jadi elo tenang aja"kataku Dia tersenyum "Apa elo lagi berusaha nunjukin sama gue,kalo gue tetap yang teristimewa buat elo?"godanya sambil menatapku instens "Ga perlu gue jawab kan?,elo bisa jawab sendiri"sahutku santai "Sayang elo Ga!"jeritnya sebelum aku menutup pintu "Gue tau Ra,tau banget"kataku lebih ke diriku sendiri Aku terpakur di ruang kerjaku di kantor setelah selesai presentasi tadi.Ya anganku kembali mengingat semua tentang Raline atau Rara,begitu aku biasanya memanggilnya Saat lulus SMA aku dan dia akhirnya berakhir di kamarku dengan kondisi rumah sepi karena mamaku ikut papa tiriku ke luar kota "Akhirnya kita lulus juga ya Ga!"katanya sambil telentang di kasur kamarku Aku ikut merebahkan diri telentang di sebelahnya "Ra pacaran lagi apa!"pintaku Dia menoleh sambil menatapku "Alasannya?" "Karena gue emang mau pacaran sama elo.Gue janji deh ga bakal dua in elo"kataku setengah memohon Dia tertawa "Saga,elo tuh cuma terobsesi nidurin gue doang kaya elo nidurin cewe cewe itu.Setelah elo berhasil elo bakalin ninggalin gue kaya elo ninggalin cewe cewe itu Saga"katanya penuh penekanan "Ga akan,gue juga ga seprti yang elo pikir.Gue nyaman Ra dekat elo.Elo pengertian ga kaya cewe lain"jelasku Dia cekikikan "Salah lo kalo bilang gue pengertian.Gue justru menjaga hati gue biar ga sakit dengan bersikap pengertian sama elo.Elo kelewat b******k,jafi gue mesti separo hati aja mau sama elo"katanya Aku terbelak "Pantes!,jahat lo!"kataku sambil memukulnya pakai bantal Dia terbahak "Bomat,elo aja jahat cuma mikir nidurin gue doang"jeritnya "Mana ada,elo bugil depan gue aja,gue bakal bisa nahan"kataku setengah emosi "Oh ya?,kita buktiin!"katanya sambil bangkit berdiri ke arah pintu kamarku lalu memguncinya Aku bangkit terduduk memperhatikan gerakannya.Ga mungkin dia berani,kataku dalam hati berusaha mengantisipasi kemungkinan lain.Dan ternyata aku di buat terkejut.Dengan santainya dia melucuti kemeja seragamnya yang penuh coretan dan melepas roknya juga di hadapanku "Masih kuat ga lo liat gue trus?"godanya Aku menghela nafas kasar.Astaga body goal banget.Padahal dia masih pakai bra dan celana dalam putih susunya di hadapanku "Santai gue mah!"kataku mulai resah "Oya ?"katanya sambil melangkah mendekat ke arahku dan berusaha melepaskan kaitan Branya "Butuh bantuan?"tawarku menggodanya.Sumpah!,aku yakin dari suaraku dia tau kalo sudah setengah mati menahan hasrat "Boleh,kalo itu bisa bikin elo lebih mudah nidurin gue"tantangnya sambil berdiri di hadapanku dengan pemandangan celana dalamnya di hadapan mataku.Aku mengusap wajahku kasar lalu bangkit.Harusnya aku menghentikan aksinya.Tapi dorongan rasa penasaran menahanku. Perlahan aku berdiri di hadapannya "Balik badan!"perintahku Dia menurut dengan bergerak sensual menggodaku.Dengan tangan gemetar aku melepas kaitan Bra nya.Dia sendiri melucuti celana dalamnya.Aku menggigit bibirku.Dan aku semakin menegang saat dia berbalik dengan tubuh benar benar polos di hadapanku lalu melangkah mundur dua langkah seakan memberi aku ruang untuk bisa memandang kemolekan tubuhnya "Masih mau bohong sama gue?"godanya sambil berkacak pinggang di hadapanku Aku mendengus kesal "Buktinya gue masih berdiri jauh dari elo,dan belum nubruk elo ke tempat tidur"kataku berusaha mengalihkan pandanganku dari arah dadanya yang membulat sempurna.Tak terlalu besar sesuai bayanganku.Dan mengalihkan pandanganku juga dari bagian bawahnya yang tampak polos tanpa bulu.Aku tak yakin dia benar apa dia bercukur apa memang seperti itu miliknya.Belakangan aku tau kalo dia rajin bercukur dengan alasan agar tidak merasa lembab "Gimana kalo gue sekarang mendekat?"godanya sambil melangkah mendekat ke arahku lagi "Stop!"jeritku menahan langkahnya mendekat "Kenapa Ga?"tanyanya mengabaikan perintahku Aku menggeram kesal lalu mendorong tubuh polosnya sebelum aku masuk kamar mandi kamarku di iringi derai tawanya yang terbahak melihat kelakuanku Aku terengah di kamar mandi.Sialan angel berwatak setan kecil itu berhasil membuatku ga berdaya.Aku ternyata butuh waktu lama di kamar mandi.Ya tentu saja untuk masturbasi.Aku tak lagi perduli dengan ledekannya saat aku keluar dari kamar mandi nanti. Tapi aku menghela nafas lega ketika aku menemukannya tidur meringkuk di ranjangku dengan pakaian seragamnya lagi.Aku usap wajah tidurnya sebelum membuka pintu kamarku lagi dan bergabung dengannya untuk tidur          Semenjak hari itu hasratku untuk melindunginya semakin besar.Bayangan tubuh moleknya di nikmati orang lain seperti sebuah siksaan buatku Tapi lagi lagi aku memang brengsek.Kesibukan awal awal kuliah membuat aku dan Rara jarang sekali bertemu dan itu membuatku frustasi.Kami masih berhubungan lewat telepon tapi benar benar sulit bertemu.Aku kuliah di fakultas tehnik arsitektur di perguruan tinggi swasta di bilangan grogol.Sedangkan Rara memgambil jurusan tehnik sipil di perguruan tinggi negeri di depok.Ya tentu saja karena dia pintar.Dia menjadi mahasiswa peraih beasiswa berdasarkan seleksi rapor.Aku sudah tidak perlu merasa aneh Aku juga pernah mengunjunginya di kos kos an nya di depok.Dan aku merasa lega saat di punya teman sekamar yang memakai hijab dan kelihatan kutu buku sama sepertinya. Tapi hasratku untuk jauh dari namanya perempuan memang susah di bendung.Aku akhirnya berpacaran dengan teman kampusku.Dia Sashi dan aku mengenalnya dari temanku di kelas. Pertama kali aku melihatnya yang aku ingat Raraku.Siluet wajah bulatnya seperti Rara.Dia juga membuatku merasa nyaman dengan sikpa pengertiannya yang tidak pernah menuntut banyak padaku.Aku masih bebas senang senang dengan teman temanku walaupun aku dan Sashi pacaran          Sampai suatu kejadian mengharuskan aku terikat dengan Sashi.Malam itu kami berdua terlalu mabuk sampai aku meniduri Sashi berkali kali.Sashi lose kontrol begitu juga aku yang sampai tidak bisa membedakan kalo yang aku tiduri itu Sashi dan bukan Rara.Aku terus menerus menjeritkan namanya saat pelepasanku datang.Aku rasa Sashi tidak mendengarnya karena terlampau mabuk Sampai kami tersadar saat pagi hari dengan keadaan berantakan di kamar apartemen Sashi.Saat itu Sashi terisak pelan dan aku hanya mampu terdiam sambil mendekap dirinya.Kejadian itu terjadi saat semester ketiga kuliah aku.Semenjak kejadian itu juga aku seperti b******n yang terus menghindari Sashi. "Aku hamil Saga!"kata Sashi setelah berhasil mencegatku di koridor kampus Kepalaku berputar mendengar kabar itu. "Trus?"tanyaku bodoh "Kok tanya aku,aku lagi tanya kamu?"jeritnya terisak Drama klasik.Aku mana mungkin menikahinya sementara aku belum lulus kuliah. "Kamu maunya gimana?"tanyaku pelan Sashi masih terisak sambil menggeleng pelan. "Oke kasih aku waktu buat mikir ya?"pintaku "Kamu ga bakal ninggalin aku kan?"tanyanya lebih ke memohon Aku mengangguk ragu "Ya..aku cuma butuh waktu mikir"kataku Sashi mengangguk lalu memelukku.Aku balas memeluknya dalam ragu Malam itu setelah pengakuan Sashi,aku mengebut ke kosan Rara di depok.Dia terkejut melihatku datang dalam kondisi berantakan. "Kenapa lo?"tanyanya sambil tertawa "Kena badai!"jeritku lalu menerobos masuk kamar kos kos an nya tanpa menggubris kehadiran Mia teman sekamar Rara "Mi,bisa beliin gue makan ga?,nih penjahat perang kayanya butuh privasy buat curhat"katanya sambil memberikan sejumlah uang pada Mia Temannya hanya tertawa sebelum berlalu keluar kamar "So...mau cerita apa mau numpang bengong?"tanyanya sambil duduk di ujung ranjangnya karena aku sudah mengambil tempat di kepala ranjang "Elo mah ga ada baik baiknya sama gue!"keluhku Dia tertawa pelan lalu beringsut duduk di sebelahku "Ada apa Saga sayang?"tanyanya sambil mengusap janggutku Aku melengos kesal "Gue hamilin anak orang Ra"desisku Rara terdiam tapi sedetik kemudian dia tertawa ngakak "Rasain!"ledeknya "Ra gue serius!"kataku kesal Dia berhenti tertawa lalu menatapku "Ya elo tanggung jawablah,anak lo kan?,kecuali anak orang"katanya santai "Anak gue sih kayanya,dia masih perawan pas gue tidurin"kataku masih dengan nada kesal "Ya mkanya elo tanggung jawab.Jangan lebih jadi bajiangan lagi,dengan elo lari dari tanggung jawab"tekan Rara "Gue ga benar benar mau ama dia Ra,lagian gue masih kuliah"jeritku frustasi "Harusnya elo mikir gitu sebelum elo nerobos s**********n anak gadis orang"kata Rara sambil bangkit Aku menangkap tangannya "Trus elo gimana kalo gue nikahin dia Ra?"tanyaku serius Rara terdiam sambil menatapku.Lalu dia tersenyum "Ya gue bakal ngelanjutin hidup dengan tenang karena elo berenti merengek buat minta kita balik pacaran.Gue bakal trus kuliah,kerja,trus ketemu cowo baik yang ga b******k kaya elo"katanya seperti menamparku "Gue maunya sama elo"jeritku frustasi "Bukan pilihan cerdas Ga!,saat elo ga bisa lagi milih.Gue bakal baik baik aja,ada elo atau tanpa elo"katanya semakin membuat dadaku sesak Aku bangkit berdiri "Gue balik deh"putusku "Eh,tunggu jangan baper,Mia lagi beli makanan.Minimal elo makan dulu sebelum elo pulang.Gue ga mau tante Silvi elo bikin repot dengan elo sakit"katanya menahan lenganku Aku menyerah lagi.Akhirnya setelah makan aku malah bermalam di kamar kos an nya dan kami berbagi kasur.Rara tak terlalu memperdulikan tatapan protes Mia saat melihatku masuk ke balik selimut bersamanya "Ga usah kaku Mi!,gue sama Saga ga mungkin ena ena depan elo,kecuali elo yang minta buat bahan referensi elo kalo elo mau m********i"ledek Rara dan sukses membuat Mia merona "Rara sakit jiwa"jerit Mia sebelum masuk selimutnya juga. Aku hanya tertawa lalu langsung memeluk tubuh Rara dan aku tertidur Keesokan harinya aku dan Rara berlarian menuju rumah sakit ketika sahabat Sashi mengabarkan Sashi masuk rumah sakit. Aku dan Rara berdiri canggung menunggu Sashi sadar dari pingsannya. "Saga"bisiknya lirih memanggil namaku saat dia membuka matanya Aku langsung duduk di bangku di sisi ranjang dan Rara tetap memperhatikan aku saat aku menggenggam tangan pucat Sashi "Semua akan baik  baik aja Sas"bisikku sambil meremas tanganya yang pucat "Aku keguguran Ga,kamu bebas sekarang"desisnya lagi lalu terisak pelan Aku bangkit memeluk kepalanya "Hei...aku ga bakal kemana mana,kamu jangan takut"bisikku lagi Dia terisak di dadaku "Tapi kamu ga punya cukup alasan buat bertahan di samping aku Sag"katanya lagi "Kata siapa?,kita akan terus sama sama Sas,percaya sama aku.Setelah apa yang terjadi sama kamu,aku bakal tetap tinggal.Kita bisa bertunangan sampai aku cukup mapan buat nikahin kamu"kataku yang akhirnya aku sesali perkataanku "Benarkah?,kamu janji!"tanya Sashi Aku menghela nafas "Ya aku janji"bisikku lagi. Sashi terisak lagi di pelukanku.Aku menoleh ke belakang untuk memastikan keberadaan Rara.Aku mendapati satu airmata lolos dari sudut matanya dan dia mulai bergerak menjauh sampai aku harus menangkap tangannya Dia menggeleng pelan sambil manatapku.Ini situasi paling aku benci seumur hidupku.Di pelukanku menangis seorang wanita yang aku telah hancurkan masa depannya.Lalu di genggaman tanganku wanita lain juga merayap hancur karena kebejatanku. Perlahan Rara melepaskan genggaman tanganku lalu beranjak keluar kamar tanpa suara.Aku menggeram frustasi.Aku tidak mungkin mengejarnya sementara kondisi Sashi juga ga memungkinkan untuk aku tinggal.Jadi aku hanya bisa pasrah dalam ketidak berdayaanku Setelah Sashi tertidur aku berusaha menghubungi Rara.Tapi dia mengabaikan semua panggilanku.Keesokan harinya pesan WA dari nya masuk My angel Kabarin gue Ga kalo elo jadi tunangan,gue mesti bantu tante Silvi buat persiapin pertunangan elo.Tenang hati gue seluas samudra.Gue happy buat elo karena elo ngambil keputusan paling gentleman sepanjang hidup elo.Tenang gue juga baik baik aja walaupun aga oleng sedikit. Aku hanya mampu memghela nafas.Selanjutnya aku terdiam mematung.Keputusanku mengejutkan mamaku tapi tidak papa tiriku.Beliau memyambut baik niatku karena aku memang harus bertanggung jawab. Aku lalu mencoba mencari Rara.Tapi dia seperti menghilang.Aku hubungi semua temannya,mendatangi kos annya tapi ternyata dia pindah.Sampai akhirnya aku menyerah untuk mencarinya.Dan dia mengingkari janjinya untuk datang ke acara pertunanganku. Sampai sini episodeku dan Rara terhenti sampai satu tahun kemudian dan hidupku berpusat pada Sashi dan tentu saja perempuan lain di belakang Sashi.Tapi sebuah kejadian tragis membuatnya kembali datang padaku. Wow....brengsek parah ga sih si SAGA???trus kejadian tragis apa yang di maksud Sagara?? Mau tau...???ikutin trus sayangku semua!!! Kiss and love ❤❤
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD