75. Flashback

1619 Words

Delapan tahun lalu, entah berapa tepatnya, malam di mana Rahee dihujani mimpi perihal keraguan menikahnya, Rahee ceritakan semua itu kepada Chanyeol. Hari pertama. “Cuma mimpi, Ra.” Hari kedua. “Nggak apa-apa.” Hari ketiga. “Itu bunga tidur, nggak usah dipikirin.” Hari keempat. “Serius kita mau bahas ini terus?” Dan hari kelima, Rahee menyerah. “Kak, maaf. Aku nggak bisa.” Mimpi itu selalu datang dan rasanya nyata. Seolah Tuhan sedang bicara padanya. Yang tidak bisa Rahee abaikan, apalagi menganggap ‘cuma mimpi dan bunga tidur saja’. “Maaf, pernikahan kita batal aja. Aku ... maaf, tapi mimpi itu--” “Persetan dengan mimpi, Ra! Tinggal sebulan lagi kita nikah, dan kamu bilang nggak bisa?” Sejenis ungkapan, are you kidding me?! Maaf. Adalah kata yang tiap detiknya Rahee ucapkan ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD