Soal maaf, mungkin Rahee sudah memaafkan Sehun dan dia ikhlas. Tapi untuk menerima … jangankan menerima, melihat Sehun saja Rahee enggan. Jadi, tolong, jangan paksa Rahee untuk bersedia menemuinya. Jangan paksa Rahee untuk mengenalkan Sehun kepada anak-anaknya. Dulu mungkin Rahee yang meminta, mau bertemu Sehun dan diusapi perutnya, tapi sekarang ini beda. Sudah tidak ada lagi Arka dan Aira di dalam perutnya. Hingga tak ada alasan bagi Rahee untuk mau melihat Sehun. Demi Tuhan, lukanya tidak sesederhana itu hingga inginnya egois saja. Biarkan. Yang Sehun lukai itu hati, batinnya. Yang Sehun rusak juga bukan fisik, tapi mentalnya. Jadi sampai sekarang belum ada obatnya. “Mama jangan nangis, Aila janji nggak nakal lagi.” Yang Aira pikir air mata sang mama jatuh karenanya. Tangan keci

