Chapter 29. Sayang

1833 Words

Pintu rumah Arkian diketuk dua orang kepo malam itu. Bi Nah yang membuka pintu. "Arkian ada, Bi?" tanya Bara sambil menengok ke dalam rumah. "Ada. Untung pintu belum dikunci Tuan Arki. Mau pada nginep?" tanya Bi Nah. "Iya, Bi. Nanti kalau aku sudah nikah. Mana bisa nginep di rumah teman kayak gini. Yang ada nanti dikira selingkuh. Jadi, puas-puasin dulu jadi bujang," timpal Aril. "Masih lama juga nikahnya," ledek Bi Nah. "Hei, Bibi jangan macam-macam. Aku mau nikah dua bulan lagi. Emang Arkian enggak ngasih tahu? Sudah ada calonnya aku," protes Aril. Bara tertawa. "Soalnya wajah kamu itu kayak orang yang ditakdirkan jomlo seumur hidup tahu!" ledek Bara. "Lu kali! Jomlo karena mengharap cinta bertepuk sebelah tangan. Eh mending, ini mah cinta sebelah jari telunjuk bertepuk!" B

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD