CHAPTER: 6

885 Words
Entah pernikahan seperti apa yang dia lakukan, tapi yang aku tahu Pernikahan ini tanpa dasar cinta ~Nevada Louisa Amara~ Nevada baru saja bangun dari tidur, ia menoleh ke samping dan tak menemukan keberadaan Darrel di sana, ia pun sebenarnya tak peduli di mana pria itu berada pagi-pagi buta. Nevada langsung bangun dan membersihkan tempat tidur setelah itu bersiap-siap mandi. Saat hendak mengambil pakaian, ia tak menemukan satu pakaian wanita pun untuk ia pakai. Nevada menghela nafas kasar saat lupa membicarakan soal pakaian ke Darrel, ia kan seorang simpanan setahunya simpanan itu selalu diberi barang mewah namun ini apa? ia bahkan tak punya pakaian kecuali pakaian kerjanya kemarin yang ia beli dengan uangnya sendiri. "Sepertinya aku perlu memperkuat posisiku sebagai simpanan, mana ada simpanan kere seperti aku?" Nevada pun akhirnya asal mengambil pakaian Darrel yang sangat kebesaran lalu masuk ke kamar mandi. Setelah selesai berdandan sebentar, ia turun ke bawah dan senyum lebar menghiasi bibirnya saat melihat Darrel sedang duduk sambil membaca koran dengan secangkir kopi di meja. "Ayo Nevada, kau harus berjuang untuk hak dirimu sebagai simpanan, jadilah wanita licik dan cerdik kali ini saja." Nevada bicara sendiri, lalu berjalan masuk ke dalam kamar kembali dan mengambil baju pengantin serta baju kerjanya ke dalam plastik hitam yang ia dapat di dapur. Nevada berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat, setelah tenang akhirnya Nevada memulai aktingnya dengan berdehem kencang membuat Darrel menoleh ke arahnya dan menatap bingung plastik di tangannya. "Plastik apa itu?" "Bukan apa-apa, hanya gaun pengantinku dan baju kerjaku kemarin." "Kenapa kau bawa?" Nevada berusaha tetap mempertahankan raut wajah sedih dan mata berkaca-kaca dirinya saat Darrel masuk ke dalam perangkapnya, padahal dalam hati ia sudah bersorak girang sambil membayangkan membeli banyaknya pakaian, Make Up, sepatu, perhiasan, dan lain-lain di Mall. "Sepertinya aku ingin mencari pria kaya lainnya saja, hidup dengan dirimu tak mengubah gaya hidupku, tetap saja melarat dan susah." Darrel menatap aneh dan bingung dengan apa yang dikatakan oleh Nevada, namun saat Nevada hendak membuka pintu apartemen, ia segera menghalanginya dan menarik tangan Nevada. Darrel memutar mata jengah saat tahu apa maksud dari wanita matre ini. "Lalu kau ingin apa? pakaian mahal? perhiasan? barang-barang branded lainnya?" "Darrel, aku tidak menyangka kau berprasangka buruk padaku. Aku bukan wanita seperti itu, aku tak butuh barang-barang itu." Nevada menatap tak percaya dan terkejut pada Darrel walaupun ia langsung ingin mengiyakan pertanyaan pria itu, namun ia harus pura-pura menolak agar tidak terlihat murahan. Tanpa mengatakan apa pun Darrel berjalan ke kamar, Nevada menatap sedih kepergian Darrel, apa pria itu tak peduli jika ia pergi? lalu ke mana ia mencari pria kaya dan tampan seperti Darrel? "Dasar pria tidak peka! aku itu ingin belanja ke Mall, aku ingin kembali merasakan kemewahan dulu tapi dia malah masuk kamar! dasar pria tak ada otak!" Nevada yang kesal langsung melempar plastik tersebut dengan asal, namun suara rintihan membuat Nevada menoleh ke asal suara. Nevada tak menyangka plastik itu mengenai kepala Darrel yang baru saja keluar kamar. Nevada memasang senyum lebar tanpa dosa saat melihat tatapan tajam di mata Darrel, ia langsung berjalan ke arah Darrel dan memeluk lengannya dengan mesra sambil pura-pura berakting manis seakan ia tak pernah berkata kasar tentang pria itu beberapa detik lalu. "Aku tidak jadi pergi, tidak apa-apa tak punya baju, tak ada sepatu branded atau tas branded, atau perhiasan berkilau, atau juga Make Up mahal, tidak semua simpanan pria kaya akan ikut merasakan kekayaan juga terkadang ada pria pelit yang melupakan kewajibannya terhadap simpanannya dan hanya meminta haknya." Nevada mengubah taktiknya menjadi sindir halus, ia menatap penuh rasa kesal dan marah pada pria di sampingnya ini namun saat Darrel menoleh dan menatap dirinya dengan gerakan cepat Nevada langsung mengubah tatapannya menjadi senang. "Ayo kita ke Mall, kau beli apa pun yang kau suka dan mau, tak perlu menyindirku seperti itu." Nevada berhenti berakting saat mendengar ucapan pria itu, ia langsung bersorak senang dan berjalan mendahului Darrel untuk membukakan pintu untuk Darrel walaupun aneh karena biasanya pria yang membukakan pintu namun Nevada tetap melakukannya. "Seharusnya dari tadi kau bilang seperti ini, aku sudah lelah berakting. Ayo cepat keluar, aku sudah membukakan pintu khusus untukmu seorang." Nevada tersenyum manis sambil mengedipkan matanya dengan manja, Darrel hanya geleng-geleng kepala melihat sikap aneh Nevada namun ia tetap keluar dan Nevada pun langsung menutup pintu tersebut dan menyusul Darrel. "Kau bawa uang yang banyak kan?" "Aku tidak jatuh miskin Nevada!" "Aku hanya bertanya soalnya aku akan belanja banyak sekali nantinya, jangan salahkan diriku kalau uangmu habis karena kau yang mengajakku." "Aku mengajakmu karena aku bosan melihat akting dirimu!" Nevada malas membalas ucapan Darrel, ia hanya tersenyum lalu merangkul pria itu. Hari ini ia sangat senang karena bisa belanja sepuasnya dan dia akan membeli apa pun yang ia suka, tanpa melihat harganya. Biarkan saja Darrel jatuh miskin karenanya yang penting ia senang. Tanpa Nevada sadari Darrel tersenyum tipis melihat senyum di bibir Nevada. Darrel suka senyum Nevada dan apa pun yang ada dalam diri Nevada, wanita itu memang memberikan hidup dan tubuhnya pada Darrel namun Darrel pun tahu semua itu semata-mata untuk menunjang kehidupannya sampai wanita itu bisa berdiri sendiri dengan kakinya. Darrel berdoa semoga Nevada tetap seperti ini, semoga wanita itu tak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan bakatnya agar ia terus bersama Darrel selamanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD