Dhika menatap sayu pada bibir merona yang terkesiap dan membuka di depannya. Bibir itu basah dan sedikit bengkak akibat terlalu sering digigit oleh pemiliknya yang telah banyak menangis hari ini.
Bibir yang sangat menggoda, yang membuat Dhika merasa haus hingga terus menerus menelan ludah hanya karena melihatnya. Bibir itu selalu menghantuinya tiap malam, sampai terkadang Dhika sering memikirkan hal-hal yang bisa dilakukan oleh bibir manis itu terhadap tubuhnya. Hal spesial yang pastinya sangat nikmat, yang pernah dia ajarkan pada Nastiti bertahun-tahun sebelumnya. Hal-hal yang membuat kepala mereka saling berseberangan untuk menikmati kerentanan satu sama lain hingga mereka membucah dan terlepas bebas berkat mulut mereka yang begitu lincah.
Lidah lelaki itu sedikit menjulur, lalu mem
