“Masuklah,” Leon menyilahkan seorang wanita paruh baya untuk memasuki villa tempat mereka berada sekarang.
Wanita itu tunduk dan hormat pada Leon. “Terima kasih, Tuan.” sahut wanita yang tak lain adalah Sophia. Ia menemukan Mela sedang duduk di kursi meja makan yang tak lama terkejut melihat kedatangannya, lalu menyambut dengan senyuman.
“Makanlah denganku, Sophia.” tawar Mela ramah, walau keramahannya menjadi tanda tanya pada Sophia yang ia ketahui jika Mela tak pernah menyukai Leon selama ini, kecuali Edo.
Sophia menggeleng. “Tidak, terima kasih, Nyonya Mela.” Menolak tawaran Mela dengan senyum palsu.
Sepertinya aku banyak melewatkan sesuatu selama ini. Sejak kapan wanita itu menjadi tunduk pada Leon? Apa Leon sudah berhasil mengancamnya lagi? Sejuta pertanyaan ingin Sophia utarak
