Darah menyembur setelah belati wanita yang memakai kalung inisial ‘C’ itu menyayat leher Tod dan membuat tubuhnya menggelinjang karena meregang nyawa. Sprei berwarna putih itu pun berubah menjadi merah dan bermandikan darah segar. Tak ada rasa takut ataupun jijik pada wanita itu, yang ada ia tersenyum lebar seakan sudah memenangkan sebuah kompetisi. Sebuah kebanggaan sudah melaksanakan tugas dari seorang penjahat berdarah dingin, Leonardo. Wanita itu bangkit dari ranjang, beberapa bercak darah membasahi dress nya, tapi dengan santai ia menyeka tangannya yang berlumuran darah pada dress itu seakan sedang memakai apron. “Semoga kau beristirahat dengan tenang, Pak Tua.” Menyeringai puas, melihat pekerjaannya tak menghabiskan waktu banyak, hanya cukup satu sayatan saja ia akan menerima b

