Mela membuka mata perlahan. Sinar lampu kristal yang tergantung di atas langit-langit membuat ia memicingkan matanya sebelah. Pandangannya menyusuri sekeliling ruangan tempat dimana ia berada sekarang. Sebuah kamar mewah. Mela mencoba bangkit untuk duduk di atas ranjang. Selimutnya melorot hingga bagian pinggang dan terkejut melihat tubuhnya tak mengenakan baju. Ia kembali menarik selimut hingga batas leher dan keterkejutannya belum berakhir sampai disitu. Tepat di sampingnya seorang pria tampan terbaring dalam keadaan sama. Mela menelan air liur, dan melihat jelas pria yang berbaring di sampingnya. Leon ! Pria yang sudah membunuh ibunya dengan sepucuk pistol tadi malam. Air mata Mela spontan menetes membayangkan kematian ibunya dan keadaannya sekarang. Leon yang bengis telah mere

