GENERAL MANAGER HOTEL YANG TAMPAN

1207 Words
Delian tersenyum melihat nama My Sister Calling tertera di ponselnya. Karena acara belum dimulai, Delian pun mengangkat panggilan dari Fransisca, kakak angkatnya itu dengan menggunakan headset. *Panggilan video call* "Hay De! Hari ini kamu wisuda ya?" tanya Fransisca di seberang telepon.  "Iya kak, hari ini aku wisuda," jawab Delian sumringah lalu ia menunjukan suasana ruangan wisuda. "Keren sekali!" seru Fransisca. "Kakak masih di luar kota?" tanya Delian. "Iya nih, masih di luar kota. Ma'af ya kakak tidak bisa menepati janji," ungkap Fransisca. "Tidak apa-apa kak, aku juga tidak menyangka bisa wisuda nya lebih cepat," ucap Delian. "Kamu kan cerdas De!" seru Fransisca. "Sama seperti kakaknya," ucap Delian dan itu berhasil membuat Fransisca tertawa. Karena kenyataannya Fransisca tidak sepintar dan secerdas Delian. "Oh iya, kamu datang ke acara wisuda didampingi siapa?" tanya Fransisca. "Sendiri," jawab Delian sambil tersenyum "Mama sama papa kemana? ikut Fannan ke luar negeri untuk olimpiade?" tanya Fransisca, Delian mengangguk. "Ya ampun! Bukannya olimpiade nya masih dua hari lagi?" "Sudahlah ka, aku kan sudah biasa acara seperti ini sendiri," ujar Delian memperlihatkan bahwa ia baik-baik saja. "Oke." "Lalu kemana pacarmu?" "Dia mutusin aku kak tadi saat aku di jalan," bisik Delian. "Ya ampun, bener-bener ya! Kakak jadi nyesel ambil projek ini De! Kakak sangka bakal ada yang mendampingimu wisuda," ucap Fransisca sedih. "Aku sudah gede kak, kakak jangan banyak pikiran apalagi mikirin aku. Nanti pas pemotretan wajah kakak jadi ga cantik loh!" Fransisca tertawa.  "Kak udah dulu ya, acaranya sudah akan  mulai," ucap Delian. "Oke!" *Panggilan video call berakhir*  Delian kembali memasukan headset dan ponselnya ke dalam envelope clutch miliknya. Delian tersenyum, perasaanya kini mulai membaik setelah menerima panggilan video call dari kakaknya, Fransisca. Ia merasa Fransisca sangat peduli dan sangat menyayanginya. *** Setelah mendapatkan gelar Ahli Madya Pariwisata, Delian pun langsung bekerja di salah satu hotel bintang lima di kotanya, di kota B. Karena keterampilan komunikasi dan bahasa asing Delian diatas rata-rata, wakil General Manager langsung menempatkan Delian pada posisi Resepsionis, bagian cukup vital di sebuah hotel. *** "Apa Tuan yakin memberikan posisi resepsionis pada saya?" tanya Delian tidak percaya. "Why not?"  "Kamu sangat pandai berkomunikasi dan bahasa asingmu keren sekali Delian!" puji wakil general manager hotel bernama Max. "Terima kasih atas pujiannya tuan. Tapi saya perlu training dulu bukan?" "Kamu langsung praktek saja!" "Kapan?" "Sekarang," jawab Max cepat. "Ayo ikut saya ke meja resepsionis dan langsung praktekan apa yang selama ini kamu pelajari di bangku kuliah," pinta Max sambil keluar dari ruangannya. Ya ampun. Secepat ini? batin Delian sambil mengikuti langkah kaki Max yang cukup cepat. *** Sesampainya di lobby hotel. Max langsung mengarahkan Delian supaya duduk di meja resepsionis setelah salah satu resepsionis di sana diberi waktu istirahat sepuluh menit, karena posisinya akan digantikan terlebih dahulu oleh Delian. "Duduk," pinta Max pada Delian. Delian pun langsung duduk di kursi resepsionis. Sementara Max berdiri di sebelah Meja resepsionis. Tidak berselang lama, Max melihat ke arah Delian. "Delian di depan sudah ada tamu hotel. Kamu yang harus berbicara dengannya!" seru Max. "Baik tuan!" jawab Delian mulai duduk dengan posisi benar. *** Seorang tamu hotel laki-laki berusia sekitar empat puluh tahun yang berasal dari jepang berdiri di depan meja resepsionis.  "Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" tanya Delian dalam bahasa inggris. Delian tahu bahwa orang yang di hadapannya adalah Warga Negara Asing (WNA).  WNA itu tampak tidak bisa berbahasa inggris. Saat ia akan menjawab pertanyaan Delian ia membuka kamus terlebih dahulu. Tapi apa yang dikatakan Delian selanjutnya sungguh membuat Max terdiam dan kagum pada Delian. "Anda berasal dari jepang?" tanya Delian dalam bahasa jepang "Iya nona! Kamu dapat berbicara bahasa jepang?" tanya tamu hotel. "Ya, saya bisa," jawab Delian sambil tersenyum. "Ah syukurlah! Sekarang aku bisa berbicara dengan bahasa jepang," ujarnya sambil menutup kamus yang ada di tangannya. "Hotel ini benar-benar keren!" pujinya. "Terima kasih tuan," ucap Delian sambil tersenyum ramah. *** "Kamu keren. Berbicara bahasa jepang dengan sangat fasih," puji resepsionis di sebelah Delian. Delian tersenyum. "Tidak usah berlebihan, aku juga masih belajar mbak," ucap Delian rendah hati. "Aku tidak akan salah menempatkanmu disini," ucap Max. "Mulai besok kamu sudah bisa mulai kerja!" seru Max sambil meninggalkan meja resepsionis. "Selamat datang di hotel El Zein…" ucap Resepsionis bername tag Jane itu sambil mengulurkan tangannya. "Delian, nama saya Delian!" jawab Delian menyambut uluran tangan Jane. "Ya, selamat datang di hotel luar biasa ini Delian. Nama saya Jane," ucap Jane sambil tersenyum. Sejak hari itu Delian mulai bekerja di hotel El Zein, hotel bintang lima dan hotel termewah di kota B. Delian sangat senang sekali bisa di terima di bekerja di hotel sekelas El Zein. Selain gaji yang cukup besar, diatas rata-rata gaji pegawai hotel lain. Bekerja di salah satu hotel El Zein Group akan berkesempatan juga bekerja di kapal pesiar milik El Zein group. Kapal pesiar termegah di kota B. Kapal pesiar yang sangat diidam-idamkan oleh Delian. *** Enam bulan kemudian. Seluruh pegawai hotel cukup sibuk dan itu membuat Delian penasaran. "Jane, kenapa hari ini rasanya hotel ini sibuk sekali ya?" tanya Delian yang duduk di kursi resepsionis. "Kamu tidak tahu ya? Hari ini GM (General Hotel) hotel ini akan mulai masuk kerja kembali setelah ia berkuliah di luar negeri," ujar Jane. "Bukannya tuan Max adalah GM hotel ini ya?" tanya Delian polos. Jane menepuk jidatnya. "Kamu salah perkiraan sayang, tuan Max itu wakil GM bukan GM nya," ucap Jane sambil mengusap lengan Delian. "Lalu siapa GM nya?" tanya Delian. "Setengah jam lagi ia akan tiba, tuan tampan yang sangat mempesona!" seru Jane. "Kamu boleh daftar jadi calon istrinya kalau mau," ucap Jane sambil melihat ke arah Delian. "Hah?" "Kamu saja yang daftar!" seru Delian. "No! aku sudah di blacklist jadi calon istrinya karena aku pernah menghidangkan kopi dengan rasa yang asin untuknya," ucap Jane sambil terkekeh. "Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya Delian. "Saking gugupnya aku De," ucap Jane sambil nyengir. "Memangnya GM nya masih muda ya?" tanya Delian. "Lumayan, tahun ini usianya dua puluh tujuh tahun," ucap Jane. "Ya, baru dua puluh tujuh tahun!" seru Jane. "Em, kayanya aku ga minat deh," ucap Delian. "Why?" "Dia terlalu tua untukku," ucap Delian nyengir. "Hah, cuma beda lima tahun juga," Jane memutar bola matanya jengah. "Oh iya, kamu jangan coba-coba buat masalah dengannya! Dia tak seramah tuan Max!" Jane memperingatkan. "Siap!" jawab Delian cepat. "Ah tuan GM tampan akan segera datang." "Aku sudah tak sabar ingin melihat langkah kakinya," ucap Jane sambil tersenyum. Delian mengerutkan keningnya. *** Tiga puluh menit kemudian. Semua pegawai hotel berjajar di depan pintu hotel hingga ke dalam hotel untuk menyambut General Manager Hotel El Zein. Semua pegawai hotel  menundukan kepalanya saat sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan pintu hotel. Semuanya menunduk kecuali Delian. Sampai akhirnya seorang lelaki berperawakan tinggi berwajah manis turun dari mobil dan diikuti oleh lelaki di belakangnya. Lalu Max berjalan di samping General Manager itu. Lelaki itu memakai kacamata minus dan Delian menyipitkan matanya melihat ke arah General Manager itu. "Aish, tampan dari mananya? Menurutku biasa saja." gumam Delian. Mendengar gumaman Delian, Jane langsung mencubit tangan Delian agar Delian menunduk. Delian pun langsung menundukan kepalanya. "Ish kenapa kamu mencubitku?" tanya Delian pada Jane. Tiga detik kemudian. "Kenapa kamu tidak diam seperti yang lainnya?" suara lelaki terdengar dengan sangat jelas di telinga Delian dan Delian sadar pertanyaan itu ditujukan untuknya. Perlahan Delian mengangkat kepalanya. []
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD