Bab 10

1047 Words
Memulai Flashback... Monalisa masih ingat dengan dirinya saat itu masih belum membuka hati terhadap siapa pun dan juga dia merasa kalau sudah banyak berharap. Kesedihan akan terus ada beban terjadi sampai begitu tanpa menjawab semuanya kehancurannya akan terus akan telah banyak di dapatkan di lakukan nya. Monalisa yang merasa akan pesimis sendiri kalau dia akan mendapatkan kekecewaan setelah memaksakan kehidupan mendalam. "Kamu kenapa terlihat sedih begitu? Apa kau tidak yakin dengan pertemuan kau kepada Larnia, saat itu aku tahu Kau pasti sangat sedih dan Jangan berpikir kita akan mendapatkan kekecewaan yang begitu mendalam aku hanya berharap kau bisa kuat untuk menjalankannya. " Berusaha tersenyum, terlihat di wajah Monalisa yang merasakan sedikit pahit di dalam kehidupannya untuk menjalankan sesuatu yang diharapkan tanpa berpikir panjang sebuah kenyataan akan terus berjuang demi mendapatkan yang terbaik memang saat itu semuanya seperti sia-sia setiap permasalahan akan terus diperjuangkan untuk mendapatkan yang terbaik dan Sampai detik ini semuanya akan terus berubah. "Jangan Khawatir, aku yakin akan bisa mendapatkan sesuatu tentang Larnia saat ini. jangan sekuat ini bisa mempertahankan karena tak satupun orang yang memikirkan kehidupan dengan kekuatan tersendiri. kau jangan katakan aku aku tahu aku juga merasa kehilangan temanmu jadi itu tidak perlu dikhawatirkan aku tahu seberapa perjuanganmu untuk mendapatkan yang terbaik disetiap perjalanan hidup jangan khawatir hal itu akan terus berubah juga. " Prans sudah tahu kalau kekasihnya tersebut sedang menendang perasaannya sangat sedih dan kekecewaan jadi yang dipikirannya hanya untuk titik kepuasan tersendiri kalau dia sedang berjuang menemui sahabatnya itu. "Sayang, jangan bersedih seperti itu Aku tahu kok pasti memikirkan aku yang akan kecewa, hahaha... harapan aku cuma satu tidak ingin merasa gagal saja aku harus berjuang Jangan sampai aku harus terluka lagi dan menghancurkan sebuah keinginan orang. " Prans dan Monalisa sudah beberapa hari mencari di mana keberadaan Larnia yang saat itu entah apa yang di lakukannya. Eko yang tidak sengaja bertemu sepasangan kekasih itu sedang berjalan berdua, dan saat ini telah menjadi keberadaan juga dan harapan itu telah mendapat nya. "Hei... Monalisa, asyik benar jalan-jalan. Ciee... Lagi mesranya nih... Hehee... " Eko yang terus menggoda pasangan tersebut. "Eh! Eko.. Aku kira siapa soalnya aku tadi hanya berpikir ada orang sok kenal hahaha... " "Soalnya dari tadi lagi liat kalian tapi kayaknya serius jalan berdua tanpa menoleh, seperti mencari sesuatu aja. " "Hm... masih mencari sesuatu yang sampai sekarang belum tahu jawabannya karena menurutku itu hal yang udah sangat membuat aku sedih." "Jadi kalian berdua masih berjuang mencari? Aku sudah merasa pasrah aku sudah mencari dia kemana-mana sebelum kalian tahu aku kira aku dan arah akan menjadi pasangan seperti kalian tetapi ternyata tidak mungkin dia punya pilihan dan dia punya kehidupan ingin bahagia, Aku tidak ingin memaksa siapa yang hadir dan Siapa yang ingin bersamaku Berhentilah pasti akan kembali. " Eko berkata dengan wajah sedih dan kecewa dan juga merasa dirinya semakin tidak ada harapan lagi. "Eko, untuk mengatakan hal ini dan membuatku sedih lagi, kita hanya berharap bisa bertemu dan melakukan yang terbaik untuk sahabat kita Jangan berpikir hal-hal yang hanya ingin menghancurkan kehidupan kita Bro ingat suatu saat kau akan menemukan lebih dari Larnia yang bisa menerima dan apa yang kau butuhkan juga. " Prans berusaha untuk memberikan semangat untuk temannya saa itu. "Sepertinya ngak ada! Dialah wanita yang ku temui sejak awal di awal pertemuan aku merasa ada perbedaan di antara wanita lain dan dia wanita lain hanya bisa berfikir kalau semuanya akan terus berusaha untuk mendapatkan kekuatan tersendiri Sampai detik ini jangan sampai ada yang. " "Jangan gitu! Banyak perubahan di dalam dirimu harus kuat untuk menemukan perempuan yang lebih dari Larnia lagi, karena kau butuh kebahagiaan dan kau butuh segala-galanya agar semuanya bisa tersambung dalam hidup. Jangan berharap kalau suatu saat nanti semua itu telah banyak dilakukan demi mendapatkan yg terbaik sejauh ini juga aku tidak bisa menggantikan sahabatku sendiri yang sejak dulu sama aku. " Monalisa terus memberikan semangat walaupun hati yang sangat sedih dan kehilangan. Eko hanya tertunduk dan dia merasa tidak ada lagi kekuatan buka merasa Setia perjuangan Eko seperti sia-sia selama ini menjalani hubungan hanya beberapa bulan tapi Pi begitu susah untuk melupakannya. Terlintas senyuman itu menjadi sebuah kekuatan tanpa memikirkan kejadian satu sama perubahan diri ini. "Tenang, proses Jangan sampai aku berpikir yang tidak-tidak dan berfikir kalau kehidupan aku hanya semata-mata untuk Larnia, anak zaman sekarang tidak tahu di mana dia bagaimana hancurnya aku setelah tahu dia sudah bahagia dengan orang lain lah Entahlah, Jadi sekarang lagi berusaha tenang dan menghilangkan segala-galanya dalam pikiranku. " "Tanpa memikirkan ini, kenapa aku jadi sedih seharusnya kau tahu berkata seperti itu Aku tahu kau sangat sedih dan merasa seperti orang lain di dalam hidup aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya saat ini semua perjuanganmu seperti sia-sia kalau dengan ini kembali. " " Tenang saja aku akan sembuh dengan sendirinya harapanku hanya satu ingin melihat orang di sekitarku bahagia setelah itu sudah jangan dipikir ulang untuk melakukan sesuatu. " Prans tersenyum sambil berkata, " kau bawa biasa dengan semangatmu kau tidak ingin menyakiti hati siapapun dan menjaga perasaan ini saat permasalahan akan terus berubah Dan sampai detik Inipun harapan akan menjadi lebih baik dan kekuatan terus berjalan. " Tanpa kekuatan di sini Monalisa kembali lagi untuk urusannya dan juga dan harapan telat perlahan di sini menjadi satu perubahan diri satu sama lainnya. Kalau setiap masalah akan terus berubah juga semuanya akan terselesaikan juga. Di luar sana Larnia terlihat sangat sedih dia tapi berusaha untuk bahagia agar bisa terlepas dari zona nyamannya dengan sesuatu yang diharapkan selama ini entah apa yang dipikirkan waktu itu. Larnia yang sudah lama tak pulang, dan setiap masalah akan terjadi. Hanya Monalisa yang merasakan hal itu, Dan Dia tidak tahu harus bagaimana melakukannya secara perlahan harapan demi harapan akan berjuang terus demi mendapatkan yang terbaik satu sama lain sejauh ini dia akan terus mendapatkan kekuatan tanpa memikirkan keadaannya, kalau sekarang akan terus berjalan sampai Larnia sudah di miliki seseorang yang akan mencintainya juga. Suatu saat banyak sekali yang di harapkan tanpa memikirkan yang terjadi "Saat itu telah banyak di lakukannya sampai membuat penderitaan terjadi satu sama lainnya, aku akan bertahan menemukan kehidupan yang lebih baik." Larnia mengingatkan kebersamaannya dengan Monalisa dan Siska saat itu entah apa yang dalam pikirannya sampai membuat permasalahan yang akan terjadi akan belum juga membaik harapan demi harapan akan terus kuat mendapatkan sesuatu yang selalu diinginkan
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD