Bab 87

1036 Words
Uko tidak mau menatap wajah Monalisa yang sangat memelas itu tetapi di dalam lubuk hatinya juga masih bisa di katakan kalau dia akan berjalan sampai akan banyak melalui hal yang di anggap sebagai beban terjadi juga. "Kau kenapa begitu? Padahal aku sudah katakan jangan melakukannya setiap masalah akan terjadi di sini telah banyak diperjuangkan tanpa ada perubahan itu telah berada di dalamnya juga." "Jangan di pikirkan lagi sekarang ini aku akan membereskan semuanya agar tidak ada terjadi apa-apa di sini aku akan selalu ada untukmu dan membuat masalah yang akan terjadi juga." Uko masih saja menyibukkan dirinya di hadapan Monalisa yang saat itu telah berulang kali di dalamnya mendapatkan sebuah kenyataan. Tidak ada yang bisa dilakukan lagi bagaimana pun keadaan di sini berjalan juga, Monalisa akan mendapatkan sampai membuat perubahan diri sendiri sampai dalam keadaan berjalan sampai begitu tanpa menjadi satu kenyataan diri sendiri. “Kalau pun akan berjalan sampai di sini akan mendapatkan kalau akan menjadi salah satu masalah yang akan di dapatkan sampai menderita jadi salah satu keadaan diri sendiri ini. Tanpa di pikir akan bertahan tanpa menjadi titik terang ini berjalan juga.” Monalisa bergumam di dalam hatinya yang melihat sikap Uko saat itu menunjukkan perbedaan diri sendiri satu sama lainnya kalau akan menjadi harapan diri ini sampai menderita juga. Uko tersenyum dengan wajah sendu itu akan membuat Monalisa akan merasakan kalau harapan dia seperti tertolong. “Uko, apa kau yakin?” Tanya Monalisa dengan wajah yang sangat bingung. “Hm… memang wajah aku tidak meyakinkan sekarang ini apa pun yang terjadi akan menjadi masalah saja kalau kita tidak memiliki masalah yang terjadi satu sama lainnya, kalau harapan hidup itu akan berjalan di sini telah ada sama sekali akan berjuang bersama juga.” Uko bertanya kepada Monalisa dengan nada yang sangat pelan di sini telah ada kekuatan tanpa diri ini akan bertahan tanpa di sini dilakukan tanpa ada beban. Telah ada keadaan diri ini berjalan juga di dalam diri ini, kalau akan berjalan di sini telah ada kekuatan tanpa ada ketakutan tanpa ada permasalahan di dalam diri masing-masing juga, dalam satu permasalahan itu akan terus diperjuangkan. “Iya bukan begitu aku hanya merasa gagal saja jika membuat masalah yang di lalui satu sama lainnya, kalau sekarang di sini telah ada akan menjadi beban terjadi, kalau ada sesuatu yang di anggap perubahan di dalamnya akan bisa saja menghantui dirinya sampai mendapatkan penderitaan terjadi juga di dalam diri masing-masing.” “Sudah Monalisa, tenang saja di sini aku yang akan memikirkan itu, kau hanya menemani aku setelah itu jika semuanya membutuhkan kau tidak akan bisa di lalui dan di dalam sekarang agar bisa cepat selesai juga di dalam diri ini akan bertahan tanpa mendalam di sini akan berjalan juga di setiap masalah di sini.” Monalisa meraih semua berkas dan dia merasakan kalau ada yang banyak yang akan di bawa untuk kekota itu. Dan juga banyak di dalamnya mendapatkan sisi ini bisa id lalui juga, dalam diri ini akan bertahan tanpa penderitaan saja. “Kemarilah semua berkas itu dan jangan terlalu lelah dan dan saat ini bisa dikatakan kalau beban terjadi di jalankan sampai membuat penderitaan itu.” “Oke Mona, terima kasih sudah membantu juga.” Mereka bersama membereskannya untuk di bawakan ke dalam mobil dan juga banyak di lalui sampai begitu tanpa penderitaan itu, kalau pun masalah ini di lalui akan bertahan juga. Di balik itu semuanya Mike yang sudah banyak membantu langsung kembali lagi membereskan perlengkapan yang tidak jadi untuk ke desa. "Mike, apa kau tahu Uko akan ke kota bersama siapa?" Hardin bertanya dengan nada yang tidak bisa di mengerti. "Hm... saya tidak tahu Tuan, saat ini semuanya akan berjalan sampai di sini akan bertahan tanpa ada juga di lalui, kalau sekarang semuanya." "Soalnya sudah aku beritahu kepada Uko kau yang akan menjemputnya, tetapi dia masih keras hati untuk mengantarkan nya sendiri." "Tuan, Mungkin memang dia kamu jemputnya biarkan akan menjadi tugas dia nantinya jangan khawatir semua itu akan selesai juga." Mike memberikan ketenangan kepada Hardin, dan saat ini akan menjadi sebuah titik terang di dalam kehidupan masing-masing detik sekarang harapan hidup itu itu akan mudah dijalankan sampai sedemikian rupa akan terjalin dengan baik. "Okelah, kalau emang dia yang akan mengantarkan semua itu aku bisa apa hanya saat ini semuanya akan berjalan dengan baik, harapan hidup itu akan dimudahkan dan diberikan ke titik terang gimana harapan hidup akan terjalin dengan baik pula." "Masalah dengan siapa dia akan pergi itu palingan akan bersama Erlangga, bagaimanapun pasti tidak bisa untuk ditinggalkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dituntaskan sedemikian rupa dijelaskan di mana harapan hidup itu itu bisa terjalin dengan baik." "Oke Mike, aku akan menyerahkan itu semua padamu jangan sampai terlambat dan jangan sampai ada lagi yang harus dijelaskan Sampai detik ini harapan Untuk itu akan baik-baik saja." "Baik Tuan." Dari luar ruangan Jeni mendengarkan percakapan antara Mike dan Hardin, wajahnya seperti tidak tenang tetapi mendengar sangat lega setelah mengetahui kalau suaminya tidak jadi ikut ke kota itu semua rencana itu bisa terjalin dengan baik walaupun harapan Hidup itu tidak bisa dikatakan dengan baik pula, bagaimana hal tersebut terjalin dengan baik. "Syukurlah, akhirnya aku tidak perlu repot-repot lagi memikirkan rencana Bagaimana menggagalkan dia pergi ke desa, aku percaya pasti Monalisa sudah mengetahui hal ini tidak harus dijelaskan." Jeni pura-pura masuk ke dalam ruangan untuk bertemu dengan suaminya. "Sayang... " Mike yang melihat kehadiran Jenny di hadapannya disebut langsung Permisi untuk keluar dari ruangan tersebut dan saat itu masalah Tidak bisa dijelaskan Bagaimana keadaan kembali membaik." "Tuan saya permisi dulu, Nyonya permisi." Jeni tidak menghiraukannya tetapi hal tersebut bisa saja menjadikan titik terang di dalam kehidupan akan terus membaik. Sampai detik ini harapan hidup itu tidak semudah apa yang saya katakan kalau hal ini saya mendapatkan semua. "Kenapa aku datang ke kantor? Kan aku sudah sampaikan ke Mama penjual kamu istirahat di rumah saja Aku tidak mau kamu kenapa-napa dan berfikir bagaimanapun kau harus Jaga kesehatanmu." Ucapan Hardin dengan tegas. "Tenang saja, Aku tidak mau kan banyak kamu pekerjaanku di kantor Pastinya aku akan melakukan yang terbaik, aku juga sudah sampaikan ke mama kalau aku mau menang ke kantor makanya aku tidak menyuruh Mike menjemput aku!" Hardin menghela nafas panjang, yang ngerasa kalau istrinya lagi sangat keras kepala, dan tidak bisa untuk dijelaskan bagaimana menghadapi nya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD