Mobilku masih berada di sana, melihat bagaimana punggung Sousuke bergerak menjauh dariku. Terus berlari seperti dia adalah orang lain yang sama sekali tidak mengenalku. Aku memijit keningku, kepalaku rasanya sangat pusing melihat bagaimana partnerku sendiri bertindak seperti orang asing. Sedang berpura-pura atau hanya sedang berusaha mengalihkan pikiranku dari dirinya sendiri. Kepalaku sama sekali tidak bisa berpikir tentang apa yang harus kulakukan, tentang apa yang dia lakukan. Karena tidak tahu harus melakukan apa, di jam sepagi ini, aku memilih untuk pergi ke pusat kota dan mencari sebuah kedai kopi yang juga menyediakan mengisi perutku. Dan saat aku sedang membeli makanan untuk perutku, aku tidak sengaja melihat seorang anak yang pernah dijodohkan oleh ayahku dengan Hiro, Noriyuki

