Aku baru saja menyeduh secangkir kopi di dapur saat "Sudah pulang?" Tanyaku saat melihat KenKen yang baru saja masuk. Kuhampiri Ken yang sedang membuka sepatu dan menaruhnya di rak agar tidak berantakan. Hanya saja, wajah pria itu terlihat tidak baik-baik saja. "Kenapa?" Tanyaku lagi saat melihat wajahnya yang sedikit tertekuk dan muram. Dan saat kudekati Ken, dia langsung menjatuhkan wajahnya tepat ke pundakku. "A— ada apa? Sesuatu terjadi?" Tanyaku panik, karena tidak pernah melihat Ken yang seperti ini sejak kami mulai tinggal bersama. "Kepalaku sakit." Dia mengeluh. "Mau kupijiti?" Aku menawari. Namun, Ken menolak dengan sebuah gelengan halus. Aku tidak tahu apa yang sudah terjadi dengannya di kafe tadi siang hingga detik ini tapi, kupikir Ken memang butuh sesuatu yang bisa mem

