Malam itu, setelah kami tiba di vila yang disebut oleh Arata Kenichi, kami pun beristirahat dan makan malam dengan makanan yang sudah disediakan oleh pengurus vila. Dan fasilitas itu sudah termasuk harga yang dibayarkan oleh Enigma sialan itu. Setelah makan malam, dia memilih untuk duduk di teras dan menikmati sebatang rokok. Disusul oleh inspektur Oogaki yang juga datang membawa sekaleng bir di tangannya. Sungguh, kakek tua ini seperti tidak bisa lepas dari alkohol sedetik pun, bahkan tadi siang, aku melihat inspektur Oogaki nekat mengambil sekaleng bir dari sebuah toko dan meminumnya sambil berjalan. Sungguh, kalau saja dia ayahku, aku akan memarahinya dan membuang kaleng bir itu paksa. “Sebaiknya kau matikan rokokmu.” Ucapku pada Enigma yang kelihatannya sedang sangat frustrasi itu.

