“Apa syaratnya?” tanya Erika ketika Naysila mengajukan syarat. Jantung Erika berdegup dua kali lebih cepat, karena ia yakin Naysila tidak akan mempermudah semuanya.
Naysila mengetuk jarinya di meja, ia menyandarkan tubuhnya ke belakang dan seperti tampak berpikir. Sebenarnya ia sudah memikirkan apa yang akan dia lakukan pada Erika. Hanya saja Ia berpura-pura berpikir agar Erika merasa was-was.
“Cepat katakan! Apa syaratnya?” tanya Erika dengan tidak sabar. Sungguh, rasanya ia benar-benar ingin berteriak di hadapan Naysila, karena Naysila tak kunjung berbicara.
“Jadi pelayan di butikku selama 1 bulan dan aku akan memberikan pinjaman uang 600 juta tanpa bunga, tapi kau harus mengembalikannya dalam jarak waktu 3 bulan. Bagaimana, apa kau setuju?” tanya Naysila, wajahnya tampak puas mena
