8

1561 Words
Iya pun berpikir Jika nanti langit akan memastikannya di rumah sepulang sekolah. Sebenarnya ia masih tidak yakin dengan apa yang ia alami ini, Tapi untuk memastikan nya nanti ia akan memastikan sendiri apakah ada orang lain atau cewek yang masuk ke rumahnya. Ia pun menjadi sedikit deg-degan kali ini Karena jujur saja iya Ya Sedari Dulu tidak pernah memikirkan tentang cinta. Dan ia pun heran mengapa ia kemaren Mencetuskan tentang ide tersebut Itu. Padahal Ia bisa meminta yang lainnya untuk Dia Jadikan bahan pembuktian. Namun apa boleh buat dia sudah mengatakan tentang jodoh Dan juga tinggal bersama dengan jodohnya itu. Ia benar-benar sangat Penasaran sekali Apakah nanti ia benar-benar akan bertemu Dengan jodohnya itu dan tinggal bersama dengan jodohnya itu. Namun saat ini langit tidak ingin memikirkan tentang hal itu, Biarkan hal itu nanti Akan ia buktikan Di rumah. "Lang lu nggak apa-apa kan? Lu beneran nggak apa-apa kan? Kok lu kelihatan aneh sih setelah kemarin Makai itu? Lu kebanyakan make sih Makanya otak lo jadi sedeng kayak gini. Besok-besok lagi jangan banyak-banyak. Gue nggak mau lo kenapa-napa Apa Lang. Lo tahu kan Lo itu sama berartinya kayak keluarga gue sendiri. Jadi please Jangan ngelakuin hal-hal bodoh Itu "Ujar zeon Yang melihat langit dengan pandangan anehnya tersebut. Sejujurnya sangat takut sekali Jika Langit kenapa-napa. Karena ia benar-benar menyayangi langit layaknya saudaranya sendiri. Maka dari itu ia akan menjaga langit dengan sebaik-baiknya Yang ia bisa. "Iya Zeon Lo tenang aja gue nggak akan bertindak bodoh. Jadi nggak perlu khawatir lagi sama gue Karena gue nggak papa dan mending sekarang lo Lihat ke Pak Edo aja karena dari tadi dari tadi lo ngomong Dia terus-terusan ngelihat ke arah kita. Lu nggak mau keluar dari kelas ini dulu kan sebelum tahu kisi-kisi soal buat ujian? So Mulai detik ini mending lo lihat ke depan aja Biar kita berdua nggak dikeluarin dari kelasnya Pak Edo ini "Ujar Langit kepada zeon Tersebut. Mendengar Perkataan dari langit tersebut pun Zeon langsung melihat ke arah Depan tempat dimana Pak Edo berada. Dan benar saja Pak Edo sedari tadi melihat kearah mereka berdua. Saat ini Zeon Pun Langsung Fokus menatap ke arah depan karena ia tidak ingin dikeluarkan dari kelas Pak Edo ini. Sementara itu langit pun Sudah mulai lega karena zeon akhirnya Tidak Mengganggunya lagi dengan pertanyaan-pertanyaan dan kekhawatirannya kepada langit tersebut. Mereka pun fokus menatap kedepan. Saat ini Ini di SMA Alexandria Sudah Waktunya jam istirahat pertama. Jam istirahat pertama kali ini Zeon tidak mengumpulkan Zero Karena memang langit Yang menyuruhnya. Sebagai gantinya mereka akan bertemu nanti pada jam istirahat kedua. Langit pun saat ini bersama dengan Zero Pergi ke kantin bersama. Mereka pun tampak memesan makanan Dan Setelah itu mereka menduduki kursi Yang selalu mereka duduki saat mereka berada di kantin tersebut. Tersebut juga tidak ada yang berani mendudukinya karena mereka tahu kalau kursi itu adalah kursi dari langit dan Zeon. Bahkan untuk Berada di sekitar kursi atau meja itu mereka pun tidak berani mereka terlalu takut jika nanti mereka Dianggap mengganggu Langit atau Zon. Kali ini langit dan Zeon Sedang menikmati makanan mereka. Mereka pun tampak makan dengan sangat nikmat sebelum mengganggu Akhirnya Datang. Pengganggu itu tidak lain tidak bukan adalah Lalisa Dan juga Arumi Dan antek-anteknya. Entah mengapa saat ini mereka mendatangi Langit secara bersama-sama. Sudah mulai Menghela nafasnya secara kasar karena ia tahu bahwa sehabis ini pasti akan ada pertumpahan darah lagi. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Lalisa Dan juga Arumi Akan sampai seperti ini Hanya karena mereka ingin mengetahui siapa yang Yang lebih dekat dan juga lebih dipedulikan oleh langit. Padahal seharusnya mereka berdua tahu Jika Langit tidak akan memilih salah satu diantara mereka. "Lu ngapain sih ke sini ngikutin gue ya lo? "Ujar Lalisa kepada Arumi Dengan sangat kesal. Karena ia tadi sudah Berencana untuk makan bersama dengan langit dan Zeon dimeja langit tersebut. Tapi sekarang mungkin semuanya akan berbeda dan Rencananya akan gagal hanya karena Arumi dan juga antek-anteknya ini. "What sorry sorry aja ya Apa lu bilang tadi Gue Ikutin ya? Yakin Gue ngikutin lo? Lagian juga Ngapain Gue ngikutin lo Salah tanya kan gue di sini tuh mau Mau makan sama-sama Sodara tiri gue. my brother Langit. Ada juga lagi gue yang tanya sama lo ngapain Di Sini? Ada keperluan di sini? Kalau gue pikir-pikir sih kayaknya nggak mungkin deh langit ataupun zeon Ada keperluan sama lo. so mending Log out dari table ini Sebelum nanti akhirnya lo bakalan diusir sama langit "Ujar Arumi Itu. "Seriously? Are you kidding me? Halo Kayaknya harus ngaca deh Karena Lo yang akan diusir sama langit. Ya kan langit sayang? Lagian juga lu Nggak usah ngaku-ngaku walaupun saudara tirinya langit percuma kan kalau dia enggak ngakuin lo. cie nggak diakuin nih "Ujar Lalisa Yang membuat Arumi Menjadi Di sangat marah. "Harusnya lo ya yang keluar dari sini tuh Terus sana jangan di sini lah Gue juga mau makan ini kalau ada lho di sini rasanya gue mau muntah tahu nggak. lagian juga lo kali yang harusnya ngaca Langit Itu Sampai kapan pun dia nggak akan buka hatinya buat lo. Jadi mulai sekarang mending lu mulai jauh-jauh deh Gue sih takutnya nanti Lo bakalan sakit hati terus malah lo Nanti bakalan nangis-nangis. Lagian kan Nggak lucu kalau lo tiba-tiba muncul nangis nangis cuman karena ditolak sama langit. Udah deh Lo itu nyerang aja sama gue. Karena Sampai kapanpun itu lo nggak akan pernah menang Dari gue. Lo nggak akan pernah lebih dekat ke langit Melebihi Gue deket sama langit. Lo harus ingat itu "Ujar Arumi Dengan PD Sekali. Saat ini Lalisa dan Arumi pun masih beradu argumen. Sementara sedaritadi Zeon Masih melihat keadaan dan menatap ke arah langit Yang masih memakan makanannya dengan nikmat. Ia seperti tidak terganggu oleh suara dari Lalisa dan Arumi tersebut. Justru itulah yang membuat Zeon ketakutan. Karena Jika langit terlihat sangat Tenang seperti ini Berarti ia nanti akan Mengeluarkan segala emosinya. Lagipula Ia juga heran sekali dengan Arumi dan Lalisa Yang selalu mempermasalahkan tentang langit Tersebut. Padahal langit sangat tidak suka. Saat ini langit Sudah terlihat menghabiskan makanannya itu. Setelah itu ia meminum Cola yang tadi juga ia pesan. Setelah Kola habis Iya Pun Langsung menatap kearah Lalisa dan juga Arumi yang masih berseteru Tersebut. Ia sangat heran sekali dengan mereka berdua Yang tidak berhenti Untuk memperlihatkan kepada dunia Siapa orang yang paling dekat dengan langit. Padahal di antara mereka berdua Tidak ada Ada. Karena langit membenci Mereka berdua Sangat membenci. "Shut up Bisa diam enggak sih. Lu berdua Diam atau gue kirim ke neraka. Oh ya Jangan ada yang ganggu gue lagi. Lu berdua itu sampah tau nggak Dan jangan lagi Sok-sokan Memperlihatkan ke dunia kalau kalian berdua itu deket sama gue. Karena Gak ada satupun orang yang bisa deket sama gue. Terutama lo berdua Yang udah gue backlist Dari daftar teman gue kalau besok kapan-kapan gue berniat untuk nambah temen lagi. Nggak usah berharap lagi. Gue selama ini diem bukan karena gue seneng Lo kayak gini. Gue diam Karena gue mikirnya kalian berdua ini masih punya otak buat mikir. Tapi ternyata Lo berdua itu nggak punya otak. Makanya sampai sekarang kalian masih memperebutkan hal yang sama sekali nggak pernah bisa kalian miliki. Dasar bodoh "Ujar langit sangat panjang sekali Yang membuat Lalisa dan Arumi Menjadi tertohok Karena perkataan dari langit tersebut. Setelah mengatakan hal tersebut kepada Lalisa dan Arumi, Langit Pun Saat ini meninggalkan Kantin SMA Alexandria Tersebut.Ia pun berjalan menuju ke laptop SMA Alexandria. Saat ini rasanya emosinya sangat meluap sekali Karena Arumi dan juga Lalisa tadi. Ia sangat heran dengan mereka berdua yang tak henti-hentinya mengejar-ngejar Dirinya Hanya karena iya Sangat Terkenal di SMA Manapun. Itu artinya mereka berdua hanya mengincar popularitas Dari Langit saja. Langit sangat membenci Hal tersebut terjadi dalam dirinya. Maka dari itu ia menyingkirkan Hal itu. Sementara saat ini di kantin Perdebatan antara Lalisa dan juga Arumi belum juga kunjung selesai. Apalagi setelah langit memutuskan untuk pergi Mereka berdua tampak Saling menyalahkan satu sama lainnya. Pun masih bertahan di kantin karena ia takut jika nantinya mereka berdua akan membuat masalah yang lebih banyak lagi. Dan benar saja saat ini mereka berdua sedang terlihat bertengkar dan saling menjambak rambut. Tidak ada yang berani melerai mereka berdua Saat ini. "Anjir Kenapa sih mereka berdua pakai Ribut kayak gini segala. Udah gitu Mana nggak ada yang mau Melerai mereka berdua lagi. Masa iya gue lagi dan lagi untuk kesekian kalinya. Tapi ya udahlah apa boleh buat gue harus Melerai mereka berdua Supaya keributan ini nggak sampai ke Guru-guru Di sini "Ujar Zeon Tersebut. Saat ini Zeon Sudah bergerak maju menuju ke arah Lalisa dan juga Arumi yang masih saling menjambak tersebut. Ia pun mencoba melerai mereka berdua Tapi ya Iya akhirnya terkena cubit-cubitan di beberapa bagian tubuhnya. Namun akhirnya setelah beberapa saat kemudian Lalisa dan juga Arumi pun sudah Berhasil dihentikan oleh zeon. Ia merasa lega walaupun ia harus Menerima beberapa Cubitan. "Udah deh kalian itu kayak anak kecil banget sih. Kalian pikir Langit bakalan Peduli gitu sama kalian? Gue kasih tahu dan tegasin sekali lagi ya langit nggak bakalan mau peduli sama kalian berdua. Karena kalian berdua itu sampah. Jadi gue saranin mulai sekarang kalian berhenti buat berantem Untuk memperebutkan hal yang gak pengen kalian rebutin. Karena Selamanya Langit nggak akan pernah memihak salah satu diantara kalian berdua ini. percuma aja" Ujar Zeon Ke mereka. Mereka berdua pun langsung terdiam saja Dan Akhirnya bel masuk pun berbunyi. Karena bel masuk berbunyi mereka semua pun langsung meninggalkan kantin dan membubarkan diri. Saat ini mereka semua masuk ke kelas Mereka.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD