Cahaya mengerjapkan matanya beberapa kali dan melihat cahaya mendung yang seperti memiliki arti, Cahaya membuka pejaman matanya dan bergegas bangun dari pembaringannya. Erlando masih menemani istrinya dan saat ini mereka sedang di jet pribadi milik perusahaannya, Erlando sengaja membawa Cahaya ke jet agar ia bisa cepat sampai ke Banjarmasin. Erlando mengambil tangan Cahaya dan mencoba menenangkannya. “Tadi aku bermimpi,” kata Cahaya. “Kamu mimpi apa?” “Kata Nenek … Kanaya meninggal.” Erlando menghela napas panjang dan tak bisa mengatakan apa pun disaat Cahaya masih berharap Kanaya masih hidup. “Udah hampir setaon aku nggak menjenguk Kanaya, mungkin Nenek becanda aja tadi kalau Kanaya itu sudah meninggal, agar aku lebih perhatian lagi,” sambung Cahaya membuat Erlando menundukkan kepa

